Mohon tunggu...
Ega Nur Fadillah
Ega Nur Fadillah Mohon Tunggu... Atlet - English Department IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Perjuangan Melawan Kanker Prostat

23 Desember 2018   20:59 Diperbarui: 23 Desember 2018   21:14 1451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Di tahun 2016 hasil laboratorium menyatakan berhasil mencapai 0,6% sel-sel tumor tersebut. Tumor ganas tidak bisa disembuhkan secara total, hanya bisa dicegah perkembangannya dengan rutin mengonsumsi obat dan kontrol setiap bulannya. Akhirnya kondisi bapak jauh lebih baik dan bisa melakukan segala aktivitas. 

Di tahun 2017 bapak saya merasakan keluhan yang sama sekali tidak seperti dua tahun silam. Bapak saya merasakan pegal-pegal dan linu-linu di bagian tulang lutut dan lengan. Saya pikir ini hanya sakit biasa karna padatnya aktivitas dan bapak saya mengira ini hanya asam urat yang biasa diderita oleh orang berusia 50 tahun. Di samping rutin mengonsumsi obat dari dokter, bapak saya meminum ramuan herbal tradisional dari daun-daunan untuk menyembuhkan linu-linu di tulang. 

Setelah beberapa bulan lambat laun bapak saya merasakan sakit yang luar biasa, sakit tulang yang sangat tidak wajar. Ibu saya menyarankan untuk kontrol ke dokter spesialis urologi. Setelah diperiksa oleh dokter spesialis urologi di RSUD Gunung Jati, dokter menyarankan untuk dirujuk ke RS dr. Hasan Sadikin Bandung. 

Selama 3 bulan bapak saya chek up dari cek laboratorium, rontgen, CT Scan dll. Setelah data-data terkumpul, dokter akhirnya menyimpulkan bahwa kanker prostat bapak saya sudah menjalar ke tulang. Kanker yang diderita sudah mencapai stadium 4. Lagi-lagi ucapan dari seorang dokter membuat kami sekeluarga terkejut. 

Dokter hanya menyarankan untuk rutin mengonsumsi obat namun tidak ada perubahan, bapak saya masih saja mengeluhkan rasa sakit yang luar biasa di sekujur tubuhnya. Perjuangan melawan kanker butuh keberanian besar dan keikhlasan untuk menjalani pengobatannya. Termasuk seluruh keluarganya yang harus membantu dan mensuport demi sebuah kesembuhan.

Di tahun 2018 dokter menyarankan bapak saya untuk mengikuti pengobatan kemoterapi. Karna telah berbagai pengobatan yang dilakukan dengan operasi sudah tidak bisa lagi dilakukan. Kemoterapi adalah pengobatan kanker prostat seluruh badan, kemoterapi dapat mengontrol perluasan dan penyebaran sel kanker dengan efektif. Namun perlu diperhatikan juga efek samping dari kemoterapi, yaitu sel-sel  lain yang bukan merupakan sel kanker juga akan dihancurkan oleh obat tersebut. Jika sel-sel normal dihancurkan, maka jaringan di dalam tubuh akan ikut hancur atau rusak. 

Oleh karena itu, kemoterapi menimbulkan efek samping yang beragam. Efek samping tersebut bukan diakibatkan dari parahnya penyakit melainkan karna jaringan tubuh yang rusak akibat dari obat tersebut. Beberapa penelitian menemukan bahwa kemoterapi menyebabkan kematian pada penderita kanker. Kematian ini disebabkan karna efek samping yang diderita oleh penderita kanker, bukan dari keganasan penyakit yang diderita.

Dokter telah menjadwalkan untuk melakukan kemoterapi setiap tiga minggu sekali sebanyak enam kali. Setelah melakukan kemoterapi yang pertama berjalan dengan lancar, seminggu setelah kemo bapak saya mengalami drop berat. Sekujur tubuhnya menjadi lemas, bagian tulang lutut, pinggang dan lengan terasa sakit yang luar biasa. 

Kondisinya semakin menurun, akhirnya bapak saya dibawa ke UGD RS. Gunung Jati Cirebon dan selama seminggu bapak saya dirawat dan membutuhkan perawatan intens karna efek dari obat kemoterapi.  Pada kemoterapi kedua dan ketiga sama seperti kemoterapi pertama dan disini terlihat perubahan yang terjadi dengan bapak saya. Wajahnya terlihat sangat pucat, penurunan berat badan yang drastis dan kerontokan rambut. 

Setelah menjalani kemo keempat sampai keenam kondisi bapak saya mulai membaik. Akhirnya bapak saya chek up untuk melihat hasil, namun setelah dilihat dokter menyimpulkan bahwa sel-sel kanker yang berada di tulang masih ada. Dokter menyarankan untuk melakukan kemoterapi ulang. Kini bapak saya rutin menjalani kemoterapi panjang hingga batas waktu yang tidak ditentukan. Bapak saya hanya berjuang demi kesembuhan penyakit dan kelangsungan hidupnya. 

Segala dukungan dan semangat dari keluarga memang sangatlah penting. Seberapa ganasnya kanker, bapak harus lebih kuat dari penyakitnya. Sempat pesimis, namun ikhtiar dan berdoa adalah suatu kewajiban kita untuk sebuah kesembuhan, dan hasilnya kita hanya berserah kepada Allah SWT. Sebab Allah tidak pernah memberikan cobaan melampaui batas kemampuan umatnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun