Mohon tunggu...
Ega Nur Fadillah
Ega Nur Fadillah Mohon Tunggu... Atlet - English Department IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Perjuangan Melawan Kanker Prostat

23 Desember 2018   20:59 Diperbarui: 23 Desember 2018   21:14 1451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Saya menulis ini karna kanker telah menyerang orang terdekat saya, orang yang sangat aku sayang. Ia adalah bapak saya kelahiran 20 Juni 1964. Saya sendiri awalnya tidak mengerti apa yang diderita oleh bapak saya, sehingga membuat ibu saya menangis setelah mendengar ucapan dari seorang dokter.  

Bapak saya diagnosa menderita tumor prostat pada tahun 2012, selama kurang lebih satu tahun bapak saya terombang-ambing dalam kondisi tersebut. Sehingga bapak saya menjalani perawatan intens sebelum tumor tersebut menjadi tumor ganas atau kanker. Dokter menyarankan untuk segera melakukan tindakan operasi pengangkatan sel tumor tersebut. Saat itu bapak saya berumur 48 tahun, dari keluarga mana pun tidak ada yang memiliki sejarah penyakit tersebut sehingga kecil kemungkinan faktor keturunan membuatnya menderita kanker prostat. 

Setelah bapak saya di operasi pengangkatan sel kanker, satu tahun berjalan kondisi bapak saya mulai membaik dan dinyatakan benar-benar bebas dari tumor.  Bapak saya berpendapat bahwa tumor bukanlah suatu hal yang luar biasa. Selama ia tidak merasakan sakit dan keluhan lainnya, ia merasa sudah sembuh dari penyakitnya tersebut.

Kanker sering dikenal oleh masyarakat sebagai tumor, padahal tidak semua tumor adalah kanker. Tumor adalah segala benjolan tidak normal atau abnormal. Tumor dibagi menjadi 2 golongan, yaitu tumor jinak dan tumor ganas. Kanker adalah istilah umum untuk semua jenis tumor ganas. Umumnya sebelum kanker meluas atau merusak jaringan di sekitarnya, penderita tidak merasakan adanya keluhan ataupun gejala. Bila sudah ada keluhan atau gejala, biasanya penyakit sudah berlanjut. Jika dipikirkan baik-baik, penyakit-penyakit tersebut muncul akibat dari kesalahan diri sendiri. Penyakit menyerang seseorang bermula dari pola atau cara hidup yang kurang benar.

Tumor atau kanker disebabkan oleh karsinogen yang timbul dari zat-zat kimia yang berasal dari makanan yang dimakan. Bisa jadi makanan yang dimakan mengandung pengawet atau penyedap makanan. Kurangnya pemahaman mengenai konsep kanker ataupun tumor membuat bapak saya rentan sekali untuk menderita kanker. Kanker merupakan penyakit pemberontakan, kanker terjadi ketika sel membelah terus menerus tanpa peduli fungsi dan tidak bisa dihentikan sendiri. Hampir semua jenis kanker penyebabnya multifaktor, tidak bisa menunjuk satu penyebab saja.

Diagnosis tumor atau kanker tidak sama dengan vonis mati. Berapa pun persentase harapan hidup, sebetulnya tidak ada yang tahu pasti kapan seseorang akan meninggal. Semuanya telah ditentukan oleh Allah SWT. Namun tidak untuk berhenti berikhtiar untuk kesembuhan. Tumor atau kanker hanya tugas baru dalam hidup penderitanya.

Di tahun 2014 bapak saya kembali merasakan keluhan yang sama seperti 2 tahun silam. Karna kelalaian bapak saya, bahkan saya sendiri sebagai keluarga yang menganggap bapak saya sudah benar-benar sembuh dari tumornya. Namun kondisi bapak saya lambat laun semakin menurun. Setelah kontrol ke dokter urologi, bapak saya diagnosa menderita tumor ganas. Ucapan dari seorang dokter seperti sebuah petir yang menggelegar saat mendengarnya. Kami sekeluarga merasa sangat terpukul menerima keadaan seperti ini. Kami tidak pernah menyangka bahwa tumor akan terus bertumbuh secepat itu. Tumor jinak yang dua tahun silam sudah dinyatakan 0% sekarang menjadi tumor ganas yang berusaha menyebar ke jaringan lainnya.

Dalam proses pengangkatan sel kanker, dokter akan mengambil sel kanker yang menjadi pusat sel kanker itu berada. Kebanyakan kasus setelah penderita kanker melakukan operasi pengangkatan sel kanker, sel kanker tersebut malah semakin menyebar lebih luas. Penderita tumor ganas memerlukan perawatan berlebihan seperti radiasi atau operasi. Jelas segala bentuk operasi menimbulkan efek samping, namun itu semua tergantung keputusan dokter yang merawat.

Istilah operasi sudah menjadi hal yang biasa didengar oleh keluarga kami. Semuanya akan dilakukan untuk kesembuhan bapak. Dan keluarga kami sangat bersyukur, karna sejak awal biaya pengobatan bapak saya dengan menggunakan BPJS Kesehatan yang sangat membantu. Entah sudah berapa puluh juta biaya yang dikeluarkan untuk melakukan pengobatan selama ini.

Selama satu tahun berjalan bapak saya menjalani kehidupan yang salalu berdampingan dengan obat-obatan. Tidak jarang bapak saya mengalami sakit di bagian pinggang dan susah buang air kecil sehingga harus dipakaikan selang.  Bahkan sering kali mengalami pendarahan hebat yang bercampur dengan urine yang membuat kondisi bapak semakin memburuk. Jelas ini dikarenakan penyumbatan dan gejala invasi lokal, tumor menginvasi dan menekan vas deferens sehingga menimbulkan sakit pinggang yang membuat bapak saya terus menerus mengeluh kesakitan.

Selama satu tahun berjalan, dokter masih menemukan tumor ganas yang semakin menyebar, dokter memutuskan untuk melakukan radioterapi. Radioterapi dalam organ, cara ini dipadukan dengan Mastektomi radikal prostat atau operasi pembersihan kelenjar getah bening tulang panggul. Dan juga radioterapi seluruh badan yang dapat mengurangi rasa sakit di bagian pinggang akibat penyebaran tulang dan mengurangi perkembangan lesi tumor. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun