Di daerah, Komisi Pemberantasan Korupsi melancarkan operasi penangkapan terhadap pihak swasta, dalam hal ini Grup Lippo.
(OTT) di dua kota berbeda. Tim KPK bergerak pada Minggu (14/10) sekitar 10.58 WIB.Mereka mengintai
penyerahan uang tersebut dari konsultan Lippo Group bernama Taryudi, kepada Kepala Bidang
Tata Ruang dan PUPR Kabupaten Bekasi Neneng Rahmi.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi OTT tangan kosong terkait proyek Meikarta di wilayah administrasi Bekas. 10 orang diamankan di OTT KPK.
Basaria Pandjaitan, Wakil Presiden KPK, membenarkan adanya OTT terkait proyek Meikarta. Di antaranya, KPK menangkap Neneng Hassanah Yasin Jamalud, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Bekasi, Sahat MBJ Najor, Kepala Pemadam Kebakaran Kabupaten Bekasi, Dewi Tisnawati (Kepala Dinas DPMPTSP Kabupaten Bekasi), dan Neneng Rahmi (Kepala Dinas Perencanaan Wilayah) .
Pejabat Pemkab Bekasi yang ditetapkan sebagai tersangka diduga menerima total Rp 7 miliar dari penyumbang. Uang tersebut merupakan bagian dari commitment fee sebesar Rp 13 miliar untuk tahap pertama.
Selain itu, KPK menangkap kepala operasi Grup Lippo, Billy Sindoro. Billy ditangkap setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus suap Proyek Meikarta.
Sedangkan penerima suap adalah Jamaludin, Sahat, Dewi dan Neneng Tim Rahmi KPK juga menetapkan Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin sebagai tersangka. KPK menetapkan total sembilan orang sebagai tersangka
Buktinya, tim KPK berhasil mengumpulkan uang tunai S$90.000.513 juta rupiah dan dua mobil.
Adapun gugatan konsumen mencapai hingga Rp 56 miliar