Kemudian bandingkan dengan Kopassus yang sejak 1996 jumlah personelnya setingkat divisi. Apakah ada kebutuhan pertempuran seperti kesatuan ini masih dikomandani oleh seorang perwira menengah? Seperti di awal tulisan ciri pasukan khusus adalah jumlah kecil dengan keahlian dan kekuatan dahsyat. Sesuatu yang disebut khusus tentu saja karena tidak umum atau jumlahnya sedikit. Jika Kopassus dengan ukuran sudah setingkat divisi, apakah masih layak ia disebut khusus?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!