Kemudian bandingkan dengan Kopassus yang sejak 1996 jumlah personelnya setingkat divisi. Apakah ada kebutuhan pertempuran seperti kesatuan ini masih dikomandani oleh seorang perwira menengah? Seperti di awal tulisan ciri pasukan khusus adalah jumlah kecil dengan keahlian dan kekuatan dahsyat. Sesuatu yang disebut khusus tentu saja karena tidak umum atau jumlahnya sedikit. Jika Kopassus dengan ukuran sudah setingkat divisi, apakah masih layak ia disebut khusus?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!