Untuk menyimpan benda-benda bersejarah seperti batuan-batuan yang kecil maka dibentuklah museum ini tahun 1976 dan diresmikan sekaligus dibuka untuk umum tanggal 23 Febuari 1978 oleh Menteri Pendidikan Kebudayaan Prof. Dr. Syarif Thayeb. Jadi museum Situs Purbaka Cipari ini dahulu merupakan tempat pemukiman manusia bersejarah dimana kehidupan mereka menetap dan tidak lagi nomaden dalam mencari makanan tidak berburu lagi melainkan menetap.Â
Di perkirakan jenis manusia disini adalah Homo Sapiens dari Asia yang sudah mengenal pakaian. Konon benda bersejarah disini yang asli hannyalah peti kubur batu dan benda-benda didalamnya, selebihnya hanya replika hasil penataan megalitik yang ada di Kuningan.
Melanjutkan perjalanan ke Gedung Perundingan Linggarjati. Gedung ini masih terasa kental dengan suasana pada masa penjajahan dan saat perundingan. Terdapat tour guide yang dapat memberikan informasi-informasi tentang apa saja yang ada di dalam perundingan.Â
Tempat ini juga dijadikan tempat piknik karena suasananya yang cukup sejuk dikelilingi banyak pepohonan membuat wisatawan nyaman berada disana untuk sekedar mengobrol dan berkumpul bersama keluarga. Mahasiswa dapat mengambil moment untuk dijadikan objek foto. Setelahnya lalu berangkat ke Restoran Kelapa Manis.
Suasananya sangat sejuk dan indah. Bagaimana tidak, makan siang dengan melihat keindahan pemandangan Gunung Ciremai. Sesekali makan sembari memotret keindahan pemandangan tersebut. setelah perut terisi saatnya melanjutkan perjalanan ke Keraton Kanoman.Â
Sungguh tantangan yang berat, dengan penerangan yang seadanya dan memotret Tari Topeng dan menggunakan kecepatan tangan yang mengharuskan mengambil gambar terbaik. Di sela-sela kegiatan ada beberapa mahasiswa yang kerasukan namun hal tersebut menjadi pengingat bahwa jika datang ke tempat sacral harus menjaga bicara, sopan, dan berdoa. Tibalah waktu istirahat.
Hari ke empat tanggal 6 Mei 2018 adalah hari terakhir di Cirebon. Perjalanan pertama yaitu Goa Sunyirangi. Tempat ini megah nan indah dan memiliki beberapa mitos yang dipercayai turun temurun. Konon wanita yang belum menikah dilarang menyentuh patung batu yang bernama Perawan Sunti, jika melanggar akan sulit mendapatkan jodoh. Entalah benar atau tidak, namun peraturan ada untuk ditaati. Setelah selesai menggambil gambar di Goa Sunyirangi, lanjut ke tempat terakhir yaitu makan Empal Gentong.
Tempat tersebut menjadi penutup perjalanan selama 4 hari di Kota Cirebon. Perjalanan yang melelahkan, namun menghadirkan kenangan yang membekas. Sangat berkesan, selama di Cirebon kami mendapatkan banyak edukasi serta pengalaman diantaranya dalam hal  kerja sama, tidak egois, saling membantu. Hal tersebut demi melatih untuk menjadi Broadcaster yang handal.
Terimakasih Cirebon...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H