Mohon tunggu...
Efrem Siregar
Efrem Siregar Mohon Tunggu... Jurnalis - Tu es magique

Peminat topik internasional. Pengelola FP Paris Saint Germain Media Twitter: @efremsiregar

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Nasib Belanja di Minimarket, Jadi Lama karena Pelanggan Bayar Pakai Non-Tunai

16 April 2022   03:22 Diperbarui: 16 April 2022   03:26 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Katanya, transaksi non-tunai dapat membuat semua transaksi menjadi mudah dan cepat. Tapi, kenyataannya, orang-orang yang berbelanja menggunakan dompet digital atau kartu debit selalu menjadi biang keladi antrian panjang di minimarket.

Kemajuan teknologi tidak dapat dihindari. Kita harus beradaptasi. Demikian juga soal transaksi belanja.

Sekarang, orang-orang mulai banyak beralih ke uang non-tunai. Transaksi melalui kartu atau aplikasi dompet elektronik di ponsel pintar.

Di minimarket, pelanggan pun sering menggunakan transaksi non-tunai untuk membayar barang belanjaannya. 

Tetapi, harus diakui, untuk belanja barang secara fisik di toko atau ritel modern, penggunaan uang non-tunai jauh dari kata efektif.

Model non-tunai berbasis digital ini tampaknya lebih cocok diterapkan ketika belanja di toko daring, bukan di toko fisik.

Kenapa bisa jadi ribet?

Saya mengatakan demikian karena saya adalah pelanggan setia di minimarket yang brand-nya sudah cetar membahana di Nusantara.

Kebetulan, kantor tempat saya bekerja berada di kawasan rukan sehingga satu-satunya tempat belanja yang tersedia adalah minimarket. Mau tidak mau, ya harus ke sana. 

Kenapa tidak ke warung? Heeelloooww, rukan kita ini elit ya Kak, luasnya segede bandara Pondok Cabe, nggak ada warung-warung kecil.

Sebagai pekerja, tentu saya ingin waktu belanja sampai pembayaran was wes wos, secepat kilat. Saya tidak ingin seperempat jam istirahat kantor habis hanya di minimarket. Toh, saya tidak belanja banyak kebutuhan, hanya satu dua barang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun