Wajah sepak bola Indonesia tercoreng kembali oleh aksi kekerasan di lapangan.Â
Pemain AHHA PS Pati FC Syaiful Indra Cahya melakukan tendangan kungfu mengenai wajah Muhammad Nadhif, pemain Persiraja Banda Aceh dalam sebuah laga uji coba di Pancoran, Jakarta Selatan, Senin 6 September 2021.
Sepakan telak Syaiful langsung membuat Nadhif tersungkur. Aksi berbahaya yang sangat berpotensi memberikan cedera berat pemain.Â
Kapten AHHA PS Pati Zulham Zamrun dalam waktu terpisah terlihat memberi sepakan tambahan ke Defri Rizki yang berujung keributan.Â
Insiden ini jelas menimbulkan kekecewaan bagi penggemar sepak bola. Cuplikan kejadian beranjak viral dan menuai kritik dari warganet.Â
Hanya saja, saya sempat merasa ragu ketika awal video tersebut menyebar luas di media sosial.Â
Bagaimana mungkin pemain AHHA PS Pati nekad melakukan demikian?Â
Bukankah klub dikelola oleh Atta Halilintar dan publik figur lain yang notabene mengalami profesionalisme di dunia kerja?Â
Ditambah lagi, skuad AHHA PS Pati berisi pemain senior nasional yang berpengalaman lama mengecap sepak bola Tanah Air.
Agak janggal jika klub memiliki gaya bermain brutal semacam itu.
Namun, fakta di lapangan tetap menjadi kenyataan yang membuka mata banyak pihak.Â
Usai insiden, manajemen AHHA PS Pati menyampaikan permintaan maaf melalui unggahan di Instagram.
"Tindakan tegas diambil manajemen AHHA PS Pati terhadap dua kejadian pada laga uji coba melawan Persiraja Banda Aceh. Dua pemain dipulangkan dari pemusatan latihan di Jakarta," tulis manajemen AHHA PS Pati, Selasa 7 September 2021.
Soal sanksi, ini urusan lain yang kita sama-sama menyadari bahwa hukuman tegas larangan bermain sangat diperlukan untuk memberikan efek jera kepada pelaku.
Beritanya sudah menyebar sampai ke Eropa melalui media Spanyol MARCA.
Masalah yang timbul kemudian, dan ini cukup mengecewakan bahwa ternyata Atta diketahui memperkenalkan klub dengan slogan Kasih Keras.Â
Ia memperlihatkan kalimat tersebut dalam foto dirinya dan bus klub yang memampangkan stiker bertuliskan "kasih keras".
Saya bertanya, apa faedahnya memberi jargon seperti itu menjelaskan identitas klub?Â
Dan kita tahu bahwa sangat memungkinkan orang-orang mengartikan jargon tersebut secara eksplisit hingga akhirnya terbukti di lapangan dengan cara yang tidak masuk akal.
Kejadian tendangan kungfu Syaiful Indra dan keributan Zulham Zamrun sekaligus mengkonfirmasi bahwa masalah sepak bola Indonesia selama ini sangat kompleks.
Ini bukan semata membentuk regulasi, mencetak pemain dan segala hal teknis lainnya, melainkan membangun identitas.Â
Nilai lebih utama dalam membenahi sepak bola Indonesia
Kita tahu bahwa sepak bola Indonesia belum menunjukan kemajuan yang berarti.
Selama ini pula, kita terlalu memusatkan perhatian terhadap kompetisi yang sempurna, namun alpa untuk memahami falsafah dalam membentuk sepak bola modern.Â
Atta sebagai pemilik klub membuka ruang yang memungkinkan orang-orang boleh memaknai bahwa sepak bola adalah tempat untuk perilaku kasar.
Apa artinya sportivitas? Apa artinya taktik dan strategi?Â
Apa jaminan bahwa permainan keras dapat membantu tim memenangkan sebuah pertandingan?Â
Mengapa kata-kata usang itu dipromosikan kembali di era sekarang?
Apa yang terjadi justru jauh dari bayangan kemajuan dan profesionalitas ketika para artis terlibat dalam pengelolaan klub sepak bola.
Lihat klub-klub Eropa dalam menjelaskan identitas masing-masing.Â
Barcelona punya slogan Mes Que Un Club (Lebih dari sebuah klub).Â
Liverpool punya jargon khas You Never Walk Alone (Kamu tidak berjalan sendirian).
Ultra Paris menyematkan jargon untuk Paris Saint Germain: Fiers de nos couleurs (Bangga akan warna kita, merah dan biru).
Identitas klub adalah imajinasi akan sebuah solidaritas, persaudaraan dan kolektivitas.Â
Mereka membangun nilai yang secara perlahan mengambil bagian dalam nafas sebuah tim dan mempertahankan loyalitas jutaan penggemar di seluruh dunia.
Nilai inilah yang menjadi pekerjaan besar dalam membangun sepak bola Tanah Air. Tetapi, entah berapa lama lagi, tidak seorang pun tahu!
Kasih keras telah menemukan maknanya di lapangan.Â
Tentu, bahasa sangat lentur untuk ditafsirkan, apalagi kasih keras sebenarnya dua kata yang saling bertolak belakang.Â
Kasih dapat juga berjenis kata benda yang bermakna lemah lembut, murah hati, pemaaf, cinta dan damai. Kasih itu seharusnya mampu meluluhkan si keras.Â
Sebagai informasi, pemain sayap Paris Saint Germain, Angel Di Maria, mendapat hukuman larangan bermain dalam tiga pertandingan di Liga Champions musim ini sebagai sanksi atas insiden ia menginjak kaki Fernandinho pada laga semifinal PSG vs Manchester City, Mei 2021.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H