Mohon tunggu...
Efrem Siregar
Efrem Siregar Mohon Tunggu... Jurnalis - Tu es magique

Peminat topik internasional. Pengelola FP Paris Saint Germain Media Twitter: @efremsiregar

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Memaknai Slogan "Kasih Keras" AHHA PS Pati FC yang Kurang Cocok dalam Iklim Sepak Bola Modern

9 September 2021   07:55 Diperbarui: 9 September 2021   13:59 1762
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemilik AHHA PS Pati FC, Atta Halilintar dan bus klubnya bertuliskan slogan "Kasih Keras". (Foto: Instagram/attahalilintar via KompasTV)

Namun, fakta di lapangan tetap menjadi kenyataan yang membuka mata banyak pihak. 

Usai insiden, manajemen AHHA PS Pati menyampaikan permintaan maaf melalui unggahan di Instagram.

"Tindakan tegas diambil manajemen AHHA PS Pati terhadap dua kejadian pada laga uji coba melawan Persiraja Banda Aceh. Dua pemain dipulangkan dari pemusatan latihan di Jakarta," tulis manajemen AHHA PS Pati, Selasa 7 September 2021.

Soal sanksi, ini urusan lain yang kita sama-sama menyadari bahwa hukuman tegas larangan bermain sangat diperlukan untuk memberikan efek jera kepada pelaku.

Beritanya sudah menyebar sampai ke Eropa melalui media Spanyol MARCA.

Masalah yang timbul kemudian, dan ini cukup mengecewakan bahwa ternyata Atta diketahui memperkenalkan klub dengan slogan Kasih Keras. 

Ia memperlihatkan kalimat tersebut dalam foto dirinya dan bus klub yang memampangkan stiker bertuliskan "kasih keras".

Saya bertanya, apa faedahnya memberi jargon seperti itu menjelaskan identitas klub? 

Dan kita tahu bahwa sangat memungkinkan orang-orang mengartikan jargon tersebut secara eksplisit hingga akhirnya terbukti di lapangan dengan cara yang tidak masuk akal.

Kejadian tendangan kungfu Syaiful Indra dan keributan Zulham Zamrun sekaligus mengkonfirmasi bahwa masalah sepak bola Indonesia selama ini sangat kompleks.

Ini bukan semata membentuk regulasi, mencetak pemain dan segala hal teknis lainnya, melainkan membangun identitas. 

Nilai lebih utama dalam membenahi sepak bola Indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun