Pada akhirnya, Southgate memenuhi keinginan suporter. Ia menurunkan Sancho pada menit ke-80 saat Inggris melawan Ceko dini hari tadi.
Suporter terpuaskan, terlebih Inggris memenangkan laga dengan skor tipis 1-0 untuk memastikan satu tempat di fase 16 besar.
Sancho mendapat perhatian besar suporter
Gol penentu kemenangan Inggris atas Ceko dilesakkan oleh Raheem Sterling. Tapi, mohon maaf, Sterling. Suporter lebih memfavoritkan Jadon Sancho untuk diperbincangkan.
Sangking sayangnya ke Sancho, pendukung berpikir positif bahwa Southgate mencadangkan Sancho karena ia dipersiapkan untuk menghadapi fase gugur nanti.
"Sancho mulai diturunkan untuk persiapan 16 besar nunggu runner up group F, kemungkinan antara Jerman atau Portugal," tulis pengguna Twitter.
"Berusaha positif thingking ama Southgate, mungkin Sancho bakal dimaenin dibabak 16 besar nanti wkwk," tulis pengguna lainnya.
Beruntunglah Inggris lolos sehingga alasan yang disebutkan di atas menjadi terdengar masuk akal. Selamat kepada Southgate, setidaknya dia aman dari serangan kritik andai Inggris gagal melaju ke fase berikutnya. Semua ini karena satu nama: Jadon Sancho.
Saka datang dengan kejutan
Suporter mendukung Sancho karena ingin yang terbaik untuk Inggris. Southgate sebagai pelatih tentu juga ingin yang terbaik bagi Inggris. Dalam keadaan saat ini, beban lebih berat diemban Southgate untuk menjawab ekspetasi besar penggemar.
Suporter dan pengamat memiliki andil untuk mempengaruhi semangat pemain di lapangan. Mereka seolah tidak ingin kegagalan di masa lalu terulang tahun ini.
Ketika mimpi baik itu menempuh jalan berbeda, maka di situlah perselisihan akan membawa Inggris pada suatu klimaks, ditambah lagi kehadiran faktor X yang mampu mengubah pertandingan sepak bola menjadi tidak terduga.
Itulah yang dialami gelandang Arsenal Bukayo Saka. Namanya selama ini mengendap dari pusat perbincangan, tidak terendus, dan jarang diucapkan, tetapi akhirnya ia keluar sebagai star of the match Ceko vs Inggris.