Sering kali hal-hal demikian tak terlihat di masyarakat Indonesia. Bagi masyarakat, makna bekerja itu memiliki nilai sebatas ia menghasilkan banyak pundi-pundi atau keuntungan sehingga mengabaikan pentingnya pluralitas dan keunikan untuk melanjutkan kehidupan.Â
Dengan kebebasan dan pluralitas, dua hal ini saja terpenuhi, maka saya pikir, orang akan termotivasi untuk melakukan aksi. Mencintai kebebasan adalah wujud dari mencintai pekerjaan.
Tulisan lain tentang Hannah Arendt dapat dibaca di sini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H