Mohon tunggu...
Efrem Siregar
Efrem Siregar Mohon Tunggu... Jurnalis - Tu es magique

Peminat topik internasional. Pengelola FP Paris Saint Germain Media Twitter: @efremsiregar

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Heboh Cuitan Fadjroel, Netizen Teringat Wibawa Jubir SBY Julian Pasha

16 Februari 2021   05:14 Diperbarui: 16 Februari 2021   07:30 2429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lainnya, ada balasan menarik dituliskan warganet. Pengguna ini mengungkit nama jubir era Presiden SBY, Julian Aldrin Pasha.

"Saya terkesan dengan jubir presiden SBY, Julian Aldrin Pasha; cerdas, berwibawa, santun dan sangat berhati-hati dalam berbicara, jarang celometan di luar tugasnya sebagai jubir resmi presiden. Walaupun sudah purna, tapi banyak orang tetap menghargainya," tulis pengguna tersebut.

Pendapat di atas bisa diartikan sebagai harapan. 

Mengingat figur Julian tepat dalam kerangka menghadirkan kembali pentingnya pernyataan sejuk. 

Sesuatu yang diperlukan saat orang-orang berjuang menghadapi krisis pandemi Covid-19 yang menekan segala lini kehidupan. Sejumlah daerah dilanda bencana alam selama sepekan terakhir. 

Julian Aldrin Pasha adalah jubir Presiden SBY dari 2009-2014. Wajahnya malang melintang di pelbagai media massa untuk menyampaikan keterangan atas isu terbaru.   

Bila mengingat dulu, setiap menyaksikan berita di TV, Julian kerap membawakan diri dengan tenang, irit bicara dan sesekali memperlihatkan senyumnya.

Kompas.com pernah menuliskan ulasan tentang Julian Aldrin Pasha, 14 Oktober 2014, jelang berakhirnya masa kepemimpinan SBY.

Julian disebut sosok yang tidak pandai berkelit tetapi bisa menutupi informasi yang diperkirakan tidak perlu disampaikan ke publik.

Julian mengatakann sewaktu menjadi jubir SBY, dirinya belajar cukup keras dalam memilah-milah informasi yang didapatnya. 

Ia mengaku perlu beradaptasi mengingat latarnya sebagai akademisi dan pengamat yang kerap menyampaikan kritik dan komentar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun