Mohon tunggu...
Efrem Siregar
Efrem Siregar Mohon Tunggu... Jurnalis - Tu es magique

Peminat topik internasional. Pengelola FP Paris Saint Germain Media Twitter: @efremsiregar

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Heboh Cuitan Fadjroel, Netizen Teringat Wibawa Jubir SBY Julian Pasha

16 Februari 2021   05:14 Diperbarui: 16 Februari 2021   07:30 2429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melalui Twitter, juru bicara Kepresidenan Fadjroel Rachman mengunggah foto yang memperlihatkan sejumlah orang menenteng spanduk bertuliskan "Komunitas ITB Pendukung Khilafah". Postingan diunggah pada 14 Februari 2021.

Menerangkan foto, Fadjroel Rachman menuliskan "sedih banget melihat almamaterku seperti ini :( ~ FR".

Adanya tulisan "FR" di akhir cuitan menandakan pendapat tersebut adalah tanggapan pribadi dirinya, bukan sebagai juru bicara Presiden.

Keprihatian Fadjroel ternyata disambut komentar ratusan warganet. Komentar beragam dari membela dan kontra. Sorotan warganet ialah muatan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dalam foto tersebut.

Seperti diketahui, HTI sudah dibubarkan pemerintah pada 2017 silam. Pencabutan status tersebut dilakukan sebagai tindak lanjut Perppu 2/2017 yang mengubah UU 17/2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan, mengutip Kompas.com.

Timbul pertanyaan. Dari sekian banyak persoalan di Tanah Air, kenapa isu HTI dimunculkan? Sebab belakangan ini, sepengetahuan saya, HTI nyaris tidak terlihat melakukan pergerakan berarti, kecuali isu-isu yang berseliweran.

Karena itu, publik memiliki persepsi lain menanggapi cuitan tersebut. Mungkin pemerintah atau ITB mempunyai pandangan masing-masing. Tetapi, ada isu utama selain HTI yang sejatinya perlu dipikirkan.

Salah satu pengguna menyampaikan kritik. Menurutnya, seharusnya yang disedihkan sekarang adalah soal dana bansos yang dikorupsi, pandemi Covid-19 yang belum berakhir, dunia pendidikan yang masih daring dan tumbuh kembang anak dalam bersosial.

Fadjroel Rachman sebelum menjadi jubir selama ini dikenal sebagai aktivis yang bertarung bebas untuk berkomentar apapun. Itu dulu.

Sekarang dengan posisi juru bicara resmi Presiden, ada tugas berbeda yang harus diemban. Jubir memiliki keharusan untuk menjaga jarak dari kepentingan pribadi ketika menampilkan diri di hadapan publik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun