Mohon tunggu...
Efrem Siregar
Efrem Siregar Mohon Tunggu... Jurnalis - Tu es magique

Peminat topik internasional. Pengelola FP Paris Saint Germain Media Twitter: @efremsiregar

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Luddite Fallacy, Takut Mata Pencarian Hilang karena Makin Canggihnya Teknologi

5 Februari 2021   20:29 Diperbarui: 6 Februari 2021   06:30 753
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tetapi yang cukup kritis, bagaimana menangani perkembangan AI yang semakin canggih? 

Bagaimana jadinya bila robot Sophia semakin cerdas dan mampu membuat orang merasa nyaman mengobrol dengannya? 

Dengan kata lain, disrupsi teknologi baru tidak saja mengena ke manufaktur tetapi meluas sampai ke sektor jasa. 

Ujung-ujunganya bakal ada efisiensi yang mengorbankan tenaga kerja.

Mari melihat periode revolusi industri akibat penemuan mesin di Inggris dan negara Eropa lainnya. Kehadiran teknologi baru itu menimbulkan masalah serius terhadap masyarakat.

Mesin menggantikan tenaga 'manual' manusia yang secara masif mengubah wajah pertanian, manufaktur, transportasi, dan pertambangan menuju era industrialisasi.

Timbul pergeseran, orang desa menuju kota meninggalkan perkebunan mereka untuk hidup yang lebih baik.

Ada pula gejolak. 

Pada abad ke-19, sekelompok pekerja tekstil Inggris menolak peningkatan penggunaan alat tenun dan rajut mekanis. 

Para pekerja terampil cemas karena menganggap penggunaan mesin akan mengambil alih mata pencarian mereka, mengutip History.com.

Masih dari sumber yang sama, disebutkan bahwa pada masa itu, kondisi ekonomi Inggris mengalami tekanan akibat perang Napoleon.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun