Terakhir, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menanggap tudingan penyebab banjir di Kalimantan Selatan (Kalsel) pada awal 2021 ini bukan disebabkan oleh aktivitas pertambangan, laporan Kontan.id.
Lazimnya dalam menguatkan teori, patahan harus ditemukan untuk menguatkan wacana ini.Â
Kita yang pendukung energi hijau ini masih bergantung banyak terhadap energi listrik yang menyalakan TV, komputer dan mengisi ulang daya baterai gawai masing-masing.Â
Padahal, pembangkit listrik Indonesia mayoritas berbahan batu bara untuk PLTU.
Maka, ini menjadi tantangan kepada semua pihak tanpa pandang bulu mengingat masing-masing pihak tentu terdorong niat baik dalam mendukung energi terbarukan.Â
Meski demikian, penentu terbesar tetap berada di tangan pemerintah melalui regulasi yang saat ini tengah digodok yaitu RUU Energi Baru Terbarukan.
Perdebatan silang di antara ketiga pihak ini sudah menjadi gambaran umum.
Namun, apa jadinya jika argumen kritis mendukung energi terbarukan itu disampaikan direksi perusahaan terhadap perusahaan lainnya?
Peristiwa tersebut terjadi di Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VII DPR RI dan Tim Percepatan Proyek Baterai Kendaraan Listrik pada 1 Februari 2021.
Di sana duduk anggota Tim Percepatan Proyek Baterai Kendaraan Listrik yang tergabung dalam konsorsium baterai Indonesia, dari PT Pertamina (Persero), MIND ID, PT Antam, dan PT PLN Persero beserta anggota Komisi VII DPR RI.Â
Turut pula hadir PT LEN Industri (Persero), BPPT dan LIPI membahas pengembangan baterai kendaraan listrik.