"Tarif menyulitkan produsen AS untuk bersaing dengan pesaing mereka baik di dalam negeri maupun di pasar ekspor."
"Tarif baja mungkin telah menciptakan peningkatan sekitar 1.000 pekerjaan dalam produksi baja."
"Namun, peningkatan biaya input kepada pabrik AS dibandingkan pesaing asing akibat tarif section 232 pada baja dan aluminium kemungkinan besar telah mengakibatkan berkurangnya 75.000 pekerjaan manufaktur di perusahaan-perusahaan di mana baja atau aluminium menjadi input dalam produksi," tulis ulasan Lydia Cox dan Kadee Russ.
Tudingan yang memojokkan ini mendapat tanggapan.
Presiden American Iron and Steel Institute Kevin Dempsey memberikan pembelaan dalam opini "Tarif membantu Industri AS" yang dimuat WSJ 6 November 2020.
Dia bilang, tarif bea masuk berhasil menurunkan pangsa pasar baja impor.
Efeknya, terjadi peningkatan utilisasi pabrik baja lokal.
Kemudian, efek tarif bea masuk memungkinkan produsen baja mengaktifkan kembali fasilitas yang menganggur dan mendorong industri untuk melakukan investasi miliaran dolar dalam memperbarui fasilitas baja.
Dalam masa pandemi Covid-19, jika saja bukan karena tarif, dampak yang diterima industri baja lokal bakal jauh lebih buruk.
Sekarang, AS dan negara lain sedang menghadapi ancaman dari kenaikan kelebihan kapasitas baja global di China yang didorong investasi dan subsidi.
Ini bakal menggangu pasar baja global dan mendorong perdagangan baja secara tidak adil.