Apa yang terjadi di Amerika hari ini cukup menyedihkan.Â
Negara yang dikenal sangat demokratis menjadi kacau karena hasil Pilpres.
Pada saat yang sama, muncul pertanyaan besar kepada kalangan intelektual di sana.
Mereka tentu tertampar malu karena selama beberapa dekade mempromosikan demokrasi liberal untuk mempengaruhi banyak negara tetapi gagal membuktikannya di negara sendiri.
Sebagian besar media Amerikan pun bertingkah sama rasisnya tanpa ragu menggunakan kata 'supremasi kulit putih' untuk merujuk pendukung Trump.
Silakan Anda melihatnya sendiri, akan ketemu banyak kata white supremacy dari berita tentang Capitol Hill ini.
Dengan kemenangan Joe Biden, kaum kulit putih merasa perlu menyelamatkan kekuatan supremasi mereka yang terancam.
Pada akhirnya, ini semua hanya tentang kekuasaan, harga diri, dan apa yang harus dipertahankan.
Semua kelompok, besar dan kecil, akan beradu keras mendapat kekuasaan karena memiliki peluang yang sama. Itulah demokrasi, indah namun mahal dalam pelbagai segi.
Ketika orang kulit berwarna berhasil membantu kemenangan Joe Biden, kini orang kulit putih yang terpaksa hidup merana.
Bagaimana dengan Indonesia?Â