Ada sederet universitas ternama yang menerbitkan banyak pemikir hebat. Pelajar kita berlomba untuk belajar di sana.
Dengan kata lain, banyaklah keunggulan Amerika dibandingkan Indonesia.
Namun, itu bukan berarti mereka lebih baik dalam segala aspek.Â
Prosedur demokrasi, misalnya.
Ini terlihat ketika para pendukung Trump mengepung Capitol Hill di Washington DC, 6 Januari 2021, untuk menolak hasil Pilpres AS 2020.
Mirisnya, para pengunjuk rasa itu berkumpul di tengah pandemi Covid-19. Di samping itu, mereka terlibat bentrok dengan aparat keamanan untuk memasuki arena kongres.
Mereka memenuhi balkon dengan bendera Amerika Serikat, tetapi sulit menyebut ini adalah tindakan nasionalis.
Jika diselidiki, mereka melakukan pengepungan lantaran terdorong kekecewaan.
Donald Trump mengetahui mentalitas pendukungnya, sehingga mudah baginya untuk membangkitkan emosi hanya melalui cuitan yang kini ditangguhkan oleh Twitter.
Dulu, bangsa Indonesia diremehkan terlalu konservatif karena sering membahas agama dan suku yang dianggap menghambat kemajuan.Â
Namun ternyata Amerika yang sudah sangat mapan pun memiliki gejala yang sama.