Namun, rekan artis dan pelaku hiburan lainnya yang lebih banyak memanfaatkan acara off-air, mungkin mengalami kesulitan untuk menemukan jobs akibat larangan mengumpulkan banyak orang selama masa pandemi.
Nah, untuk UMKM, jumlah pelaku usaha yang tersambung secara digital hanya sekitar 13% dari seluruh UMKM, menurut Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki. Jumlah yang sangat sedikit.
Sekarang, pemerintah berupaya menggenjot dengan menargetkan 10 juta UMKM masuk dalam ekosistem digital atau go digital sampai akhir tahun.Â
Belum lagi target lainnya untuk melakukan pembinaan kepada startup atau pelaku usaha baru yang mungkin akan bertambah banyak karena pekerja PHK berpikir untuk membuka usaha dan menyelesaikan program Kartu Prakerja.
Semua sepakat bahwa digitalisasi menjadi hal penting sekarang.
Hanya saja, ketika UMKM baru tersambung ke dunia digital, tentu yang diharapkan adalah sustainable atau berkelanjutan.Â
Berbicara soal sustainable, maka hal pertama dan sangat mendasar yang tetap diperhitungkan adalah profit. Profit erat hubungannya dengan produktivitas dan pemasaran.
Cara terbaik untuk menaikkan produktivitas adalah bekerja secara efektif dan efisien. Lalu untuk pemasaran adalah membuat nilai tambah kepada produk dan branding usaha itu sendiri. Salah satu triknya adalah afiliasi.
Pemerintah sudah siap menjadi pembeli untuk UMKM melalui komitmen belanja pengadaan barang dan jasa hanya untuk produk dalam negeri sebagai bentuk support kepada UMKM.
Sementara, bagaimana dengan UMKM yang tidak memenuhi kriteria untuk kebutuhan belanja pemerintah? Ini perlu ide baru.
Tentu saat UMKM memasuki iklim digital yang baru, mereka akan sangat mungkin berhadapan dengan kejenuhan karena kenaikan drastis pelaku UMKM baru di dunia digital.