Mohon tunggu...
Efrem Siregar
Efrem Siregar Mohon Tunggu... Jurnalis - Tu es magique

Peminat topik internasional. Pengelola FP Paris Saint Germain Media Twitter: @efremsiregar

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Para Pemenang di Balik Pemilihan Umum

8 Desember 2016   08:03 Diperbarui: 8 Desember 2016   09:19 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Reince Priebus (sumber gambar:netdna-cdn.com)

“Jika Anda tidak menyukai cuaca ini, tunggulah sebentar, ia akan berubah.” –Dan Nimmo

Pilkada Serentak 2017 tinggal menghitung hari. Dalam masa-masa kampanye sekarang, informasi, lewat media massa atau media sosial, beredar terus-menerus dan berkelanjutan. Dan informasi itu tidak sekadar mampir lalu hilang begitu saja dari kepala. Masyarakat mengolahnya, dengan kata lain terbilang aktif mengikuti proses Pilkada. Sayangnya, yang menempel di batok kepala hanyalah nama Ahok. Lalu, menjadi pertanyaan, kemana nama Gatot Pujo Nugroho?

Dari fenomena Ahok dan Pilgub DKI Jakarta yang sudah mengangkasa tinggi ini, masyarakat perlu mencari gaya baru menentukan seleranya. Sebabnya, kampanye gelap sudah bermain kelewat batas. Apalagi dengan isu-isu yang bernada kebencian. Padahal, jika seseorang tidak menyukai salah satu pasangan, dia mempunyai pilihan untuk tidak memilih.

Daripada menyulut bara, sebelum memutuskan untuk tidak memilih, membenci salah satu calon dengan teramat sangat, tunggulah cuaca yang akan berubah. Siapa yang akan merubahnya? Kata Nimmo, persepsi akan merubahnya. Nah, itulah mengapa dalam setiap pemberitaan, pengamat komunikasi politik selalu hadir. Di media massa, hasil survey  selalu diperhitungkan di dapur redaksi.

CNN, BBC, The New York Times dan The Washington Post bahkan memberi pengakuan bahwa David Plouffe dan David Axel Rod telah memenangkan pemilihan Presiden di AS pada 2008 silam. Toh, dalam sejarah Amerika kedua orang ini tidak pernah mencatat namanya sebagai Presiden Amerika. “Duo David” ini hanyalah manajer kampanye dan ahli strategi kemenangan tim inti kampanye Barack Obama.

Memang, di negeri Paman Sam, konsultan politik termasuk pekerjaan yang diperhitungkan. Hasil Survei Global Political Consultancy pada tahun 2000 menyebut, hampir seperampat (23%) semua konsultan kampanye bekerja di satu negara tertentu di luar Amerika. Dan kecenderungan global itu juga yang melanda Indonesia. Kita tentu masih ingat Partai Demokrat pernah melakukan Konvensi Calon Presiden 2014.

Artinya, siapapun orang yang akan memimpin, para konsultan politik ini mempunyai pengaruh yang tidak dapat disepelekan. Untuk mengetahui sosok-sosok pemenang di belakang layar tersebut, berikut ini terdapat rangkuman empat orang yang berhasil memenangkan kandidat yang pernah ditanganinya.

Reince Priebus

Priebus merupakan penasihat kampanye Donald Trump hingga akhirnya Donald Trump memenangkan Pemilihan Presiden AS 2016 yang dilakukan secara elektoral. Kesetiaan Ketua Komite Nasional Partai Republik (RNC) ini patut diapresiasi. Di tengah elektabilitas Trump yang terus menjauh di bawah Hillary Clinton, lawannya dari Partai Demokrat, Priebus tetap berada pada pendiriannya untuk mendukung Trump.

Kedekatannya dengan Trump mudah ditemukan karena setiap hari mereka berbincang bergam isu. Priebus pula yang mampu membuat Trump legawa manakala idenya dinilai kurang bagus. Kita tahu bahwa Donald Trump seseorang dengan tipikal keras kepala dan sering melontarkan kata-kata yang memanaskan telinga sehingga tidak semua orang mampu melunakkannya. Mundurnya Paul Manafort dari Ketua Tim Pemenangan tidak dapat dilepaskan dari sikap Trump itu sendiri.

Tidak ingin seperti Manafort, Priebus bahkan mengatakan akan mengundurkan diri jika akhirnya Trump kalah dalam pemilihan. Namun segala kekhawatiran berlalu, Trump memenangkan pemilihan. Atas kesetiaannya, Priebus dipilih menjadi Staf Gedung Putih Donald Trump.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun