Jalannya debat ketiga Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng), kembali mempertegas konsistensi Pasangan Rusdy Mastura-Sulaiman Agusto Hambuako atau Sangganipa, dalam menyampaikan narasi kinerja.
Debat ketiga yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulteng Senin malam, diikuti secara antusias oleh masyarakat Sulteng. Baik melalui layar kaca  yang disiarkan oleh TVRI Sulteng, maupun yang hadir langsung di lokasi debat di Sriti Convention Hall Palu.
Debat ketiga atau yang terakhir mengangkat tema, menyerasikan pembangunan daerah kabupaten/kota, provinsi dan nasional, serta memperkokoh Negara Kesatuab Republik Indonesis (NKRI).
Adapun sub tema meliputi pertama, membangun sinergitas pemerintah daerah dan pusat. Dua, pemanfaatan teknologi digital dalam koordinasi pembangunan daerah. Tiga, pembangunan karakter untuk memperkokoh NKRI dan kebangsaan.
Secara keseluruhan dari penampilan ketiga pasangan calon yang terlibat dalam debat, dapat dilihat bahwa pasangan Sangganipa tampil meyakinkan dalam memaparkan narasi kinerja.
Tentu ada beberapa indikator sebagai dasar penilaian, terkait narasi kinerja yang mengindikasikan pasangan Sangganipa sudah berbuat, terkait tema yang diangkat.
Pertama, memahami materi yang dibahas. pasangan Sangganipa dalam memberikan pendalaman debat, diakui memahami materi yang diperdebatkan dalam konteks kinerja.
Terkait sub tema pembangunan karakter untuk memperkokoh NKRI dan Kebangsaan misalnya, pasangan Sangganipa secara lugas menyampaikan keseriusan penanganan kasus korupsi, narkoba dan terorisme sebagai extra ordinary crime.
Dimana dalam penanganan kasus tersebut diperlukan keterlibatan Forkopimda sebagai bentuk penyelarasan dalam mengatasi kasus tersebut. Dan ini sudah dilakukan oleh Rusdy Mastura selalu Gubernur Sulteng yang intens bekerjasama dengan Forkopimda dalam berbagai masalah daerah.
Selain itu harus ada penanganan tegas dan serius terhadap pelaku kejahatan ini, termasuk dilingkungan pemerintah daerah. Baik dalam bentuk pelaporan hukum maupun tindakan pemecatan.
Dari sini pasangan Sangganipa hendak menegaskan bahwa, bukan hanya pemimpin daerah yang harus bersih dari kejahatan korupsi, narkiba dan teroris, namun juga lingkungan kerja di pemerintahan.
Terkait sub tema membangun sinergitas antara pemerintah daerah dan pusat Rusdy Mastura menegaskan, kebijakan sinergisitas tersebut sudah dilakukan saat dirinya menjabat sebagai gubernur petahana.
Dan memang terbukti, pemerintah provinsi Sulteng di era kepemimpinan Rusdy Mastura, mampu membreak down sejumlah program strategis penerintah pusat yang ada di daerah.
Salah satunya dengan menjadikan daerah Sulteng sebagai penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN), lewat pembangunan infrastruktur untuk konektivitas dan penyiapan kawasan pangan nasional.
Selain itu dengan sinergisitas yang terjalin baik, Pemprov Sulteng mampu melakukan terobosan dalam menaikkan pendapatan asli daerah (PAD) dari Rp 900 miliar menjadi Rp 3,2 triiun. Dimana dana tersebut bisa membiayai kebutuhan daerah Sulteng.
Sinergositas juga dilakukan dengan pemerintah Kabupaten berupa dukungan stimulan anggaran untuk pemerintah desa. Dimana kedepan  bantuan dana dari provinsi untuk desa mencapai Rp 100 juta per desa.
Terkait sub tema pemanfaatan teknologi digital dalam koordinasi pembangunan daerah, Rusdy Mastura menyampaikan urgensi kebijakan tersebut dalam bentuk tindakan nyata yang sudah dilakukan dalam kepemimpinannya.
Salah satunya di tahun ini terdapat 132 desa di wilayah Sulteng yang teralokasikan program digitalisasi. Hal ini dilakukan sebagai bentuk kebijakan pro aktif Pemprov Sulteng, tanpa harus menunggu program dari pusat.
Bukan hanya itu pada sejumlah sektor, seperti pendidikan dan kesehatan pemanfaatan teknologi digital sudah dilakukan. Â "Jadi kalau pasangan lain masih menyampaikan apa yang akan dilakukan, kami sudah kerjakan," ujar Rusdy Mastura.
Sebagai tindak lanjutnya, maka salah satu program terbaik pasangan Sangganipa dalam Pilgub 2024 adalah, program digitalisasi pedesaan, petani milenial, serta pembangunan Banua Oge digitalisasi dan inovasi.
Program ini adalah wujud transformasi sosial dan ekonomi masyarakat Sulteng menjadi ekonomi digital. Dimana relevan dengan sub tema yang menjadi pembahasan dalam debat ketiga.
Kedua, memiiliki rasa percaya diri.
Dari sekian materi yang diperdebatkan, Pasangan Sangganipa mampu menjabarkan  dengan pendekatan kinerja dan capaian makro.
Inilah yang membuat pasangan Sangganipa tampil dengan penuh percaya diri dalam debat ketiga. Termasuk percaya diri merespon materi debat, Â dimana tidak sekedar menyampaikan visi misi, namun sudah dalam tataran action.
Sebagai contoh saat Rusdy Mastura menegaskan, bahwa apa yang sudah dikerjakan dalam kepemimpinannya selaku Gubernur belum sempurna. Karena itu akan disempurnakan dalam periode berikutnya jika dipilih kembali oleh masyarakat Sulteng.
Ketiga, mengajak dengan lugas.
Pada closing statemen debat publik semalam, Pasangan Sangganipa memanfatkan momentum tersebut dengan ajakan yang lugas, guna menarik simpati masyarakat Sulteng.
Rusdy Mastura mengatakan, dirinya sudah membuktikan berani mengambil kebijakan yang berkaitan dengan kenasyalahatan daerah. Selama dilakukan sesuai aturan dan bekerjasama dengan DPRD.
Ia mencontohkan, kebijakan berupa menggeser anggaran penyertaan modal di provinsi, menjadi dana perrbantuan kepada pemerintah Kabupaten/Kota di Sulteng , sebesar puluhan miliar rupiah.
Dimana digunakan guna penyelesaian konsolidasi tanah untuk mendukung percepatan rehab rekon, berupa pembangunan huntap dan jembatan di wilayah Pasigala. Â
Demikian pula Agusto Hambuako dengan lugas menyampaikan jika ingin Sulteng bebas dari korupsi, narkoba dan teroris, maka pilihlah pasangan Sangganipa.
Keempat, menyampaikan narasi optimis.
Pasangan Sangganipa dalam beberapa penjabaran dengan narasi optimis justru muncul lompatan gagasan yang berorientasi pada upaya membangun Sulteng yang maju.
Misalnya saat Rusdy Mastura berulang kali menegaskan soal kehadiran Pemerintah untuk menyikapi kendala di lapangan. Serta mengupayakan peningkatan taraf kehidupan masyarakat Sulteng.
Optimisme terkait kepemimpinan kedepan yang  akan menyempurnakan apa yang sudah dikerjakan, memang menjadi penegasan seorang Rusdy Mastura yang tampil dengan kepercayaan diri tinggi dalam debat ketiga.
Sejatinya debat publik bertujuan untuk mensosialisasikan visi misi dan program kepada publik. Selain itu untuk memberi pesan politik bahwa, sebagai pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur layak untuk dipilih oleh masyarakat.
 Lewat pendalaman visi misi dan program serta penjabaran sub tema yang diangkat, maka penampilan pasangan Sangganipa harus diakui lebih meyakinkan dalam menarasikan capaian kinerja di ruang publik.
Masyarakat pun pada akhirnya dapat menangkap apa yang disampaikan dalam pendalaman visi misi pasangan Sangganipa tersebut. Dan masyarakat punya referensi siapa yang lebih meyakinkan dalam debat semalam.
Jika filsuf asal Perancis Rene Descartes pernah mengatakan, "saya berpikir maka saya ada," maka pasangan Sangganipa hendak menyampaikan pesan, "kami sudah berbuat, maka kami siap berbuat untuk kedua kalinya."
Bisa jadi setelah melihat debat ketiga, preferensi politik masyarakat Sulteng semakin mengerucut ke pasangan Sangganipa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H