Untuk Pulau Sulawesi, angka kemiskinan tertinggi masih diraih Provinsi Gorontalo sebesar 14,57 persen. Menyusul provinsi Sulteng sebesar 11,77 persen.
Walau demikian, Sulteng menorehkan fakta keberhasilan. Dimana tidak lagi masuk dalam 10 :provinsi termiskin di Indonesia. Karena realitas adanya penurunan angka kemiskinan di Sulteng.
Fakta ini menjadi pembuktian dari hasil kinerja nyata Pemprov Sulteng, di bawah kepemimpinan Rusdy Mastura. Yakni dalam mengatasi realitas kemiskinan di Sulteng.
Hanya dalam 3,5 tahun sejak menjabat di tahun 2021, telah berhasil menurunkan angka kemiskinan di Sulteng secara bertahap. Dimana angka kemiskinan di tahun 2020 sebelum Rusdy Mastura menjabat, sebesar 13,06 persen atau 403,74 ribu orang.
Setelah menjabat, tingkat kemiskinan di Sulteng pada tahun 2021 turun sebesar 13,00 persen. Kemudian turun lagi menjadi 12,41 persen pada tahun 2023. Dan di semester 1 Maret 2024 turun lagi menjadi 11,77 persen.
Kemampuan Manajemen Birokrasi
Capaian berbasis data tersebut, merupakan bukti kepemimpinan seorang Rusdy Mastura yang bersinergi dengan pemerintah pusat, serta kabupaten dan kota di Sulteng.
Kepemimpinan dengan menerapkan manajemen birokrasi dalam mengelola pemerintahan. Kemampuan manajemen ini harus mutlak dimiliki oleh seorang kepala daerah dalam membangun daerahnya.
Soal keberhasilan menerapkan manajemen birokrasi dalam mengatasi kemiskinan di Provinsi Sulteng oleh Rusdy Mastura, diakui oleh mantan Bupati Kabupaten Sigi, Mohammad Irwan Lapatta.
Dimana dengan manajemen yang baik, maka terbangun dukungan, koordinasi dan sinergi program serta kebijakan, antara Pemprov dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab).