Ini tentu mengkhianati amanah yang sudah diberikan rakyat saat pilkada serentak. Juga mengkhianati dukungan koalisi parpol yang sudah mengantar, sehingga bisa maju dalam pencalonan.
Sukses pemerintahan adalah sukses dalam. mengaktualisasikan visi misi yang ditawarkan pada publik pada saat kampanye pilkada serentak. Serta sukses mewujudkan kesejahteraan rakyat dan kemajuan daerah.
Jika sudah terpilih namun tidak mampu mensejahterakan rakyat dan memajukan daerah selama masa pemerintahan, maka itu murni kesalahan kandidat terpilih yang tidak qualified, sebagai seorang kepala pemerintahan.
Tentu bukan salah rakyat dalam memilih, namun kandidat yang tidak punya kapasitas. Padahal peraturan KPU no 8 tahun 2014 pasal 13 sudah mengamanatkan bahwa, calon kepala daerah harus memiliki naskah visi misi dan program, pada saat pendaftaran KPUD.
Visi misi adalah tolak ukur apa yang akan dilakukan oleh seorang calon kandidat saat terpilih dalam pilkada serentak nantinya. Serta apa out put bagi rakyat selama memerintah. Bukan sebaliknya apa yang didapatkan bagi pribadi dan kelompoknya, selama masa pemerintahan.
Seorang calon kandidat harusnya memahami dengan baik visi misi yang diusungnya. Walaupun harus diakui visi misi disusun oleh tim pakar atau tim ahli. Memenangkan calon yang tidak memahami visi misinya, sama dengan memenangkan kepala daerah hampa.
Untuk itulah ada baiknya publik perlu mengenal betul figur calon kandidat yang akan bertarung dalam pilkada serentak, agar tidak salah pilih nantinya. Pengenalan tersebut meliputi rekam jejak, akuntabilitas serta visi misi yang ditawarkan.
Masih ada waktu bagi rakyat untuk menimbang dan mempelajari siapa yang layak dipilih pada pilkada serentak. Jangan sampai membeli kucing dalam karung, alias memilih kandidat yang tidak jelas. Toh masa tahapan pendaftaran dan kampanye, belum juga dilakukan.
Bagi para calon kandidat yang dari awal berniat berkontestasi dalam pilkada serentak, perlu diingat bahwa sukses pencalonan, pemenangan dan pemerintahan, merupakan fase yang krusial.
Jangan sampai ada salah satu fase yang tergerus, sebaliknya harus sukses di semua fase tersebut. Maka keuntungan bukan saja pada rakyat yang sudah memberikan pilihan politiknya, namun juga bagi daerah dimana pilkada serentak digelar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H