Sembari menikmati kuliner khas yang tersedia, sekaligus menikmati panorama senja yang menawan. Yakni keindahan matahari tenggelam (sunset) dari arah Pantai Losari yang berwarna kekuningan. Â
Salah satu momen terindah yang sempat saya dokumentasikan adalah saat kapal (pinisi) wisata yang di sewa pengunjung melintas di perairan dengan latar Mesjid 99 Kubah yang menjadi ikon di CPI.
Kapal terus bergerak menuju ke arah matahari tenggelam. Tentu ini menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh wisatawan yang berada di atas kapal. Saya sendiri yang berada di tempat kuliner turut kagum atas keindahan senja, bagaimana yang berada di kapal.
Harus diakui berkunjung ke kawasan Pantai Losari serta CPI sebagai jantung Waterfront City tidak membuat pengunjung bosan. Bahkan bisa menjadi inspirasi bagi pengunjung luar daerah, bagaimana mengembangkan Waterfront City di daerahnya.
Keberadaan kapal tradisional pinisi misalnya sengaja diadakan untuk menarik minat wisatawan untuk menikmati eksotisme kota Makasar dari perairan laut. Kapal tersebut ditambatkan di dermaga khusus yang dibuat  di Pantai Losari.
Ini kejelian dari pemerintah daerah dalam perencanaan Makassar sebagai Waterfront City. Yakni memiliki keunggulan lokasi yang dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya. Serta tidak mengabaikan keberadaan masyarakat yang secara tradisi terbiasa hidup di air.
Â
Sejatinya pengembangan (development) kawasan Pantai Losari, Tanjung Bunga dan CPI tidak lepas dengan cara mereklamasi pantai. Tujuannya adalah usaha menciptakan Waterfront yang memenuhi kebutuhan kota saat ini dan masa depan.
Jenis pengembangan dengan cara reklamasi merupakan salah satu dari tiga jenis tipe proyek Waterfront City. Jenis lainnya adalah Konservasi. Yakni  penataan Waterfront kuno atau lama yang masih ada sampai saat ini, dan menjaganya agar tetap dinikmati masyarakat.
Serta pembangunan kembali (redevelopment). Yakni upaya menghidupkan kembali fungsi-fungsi Waterfront lama yang sampai saat ini masih digunakan untuk kepentingan masyarakat dengan mengubah atau membangun kembali fasilitas-fasilitas yang ada.
Sebenarnya pendekatan konservasi dan redevelopment juga sudah dilakukan oleh Pemda setempat terhadap fasilitas yang ada (lama). Namun harus diakui pendekatan pengembangan dengan cara reklamasi menjadi pilihan strategis dalam pembangunan Waterfront City Makassar.