Mohon tunggu...
Efrain Limbong
Efrain Limbong Mohon Tunggu... Jurnalis - Mengukir Eksistensi

Nominator Kompasiana Award 2024

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Eksotisme Persawahan Terasering di Toraja

30 Januari 2024   10:59 Diperbarui: 30 Januari 2024   17:03 1431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret persawahan dengan metode terasering di Toraja yang eksotis. (Dokumentasi Pribadi)

Jika melihat dari ketinggian gunung, keberadaan kuang di sawah terlihat jelas. Kebetulan ada beberapa petak sawah yang belum ditanami padi dan sementara mengisi kuang dengan air, sehingga nampak kolam berbentuk lingkaran di tengah sawah.

Saat ini masyarakat setempat sudah mulai proses menanam padi. Saya menyempatkan melihat dari dekat sawah terasering yang baru ditanami padi terlihat hijau dan subur. Kelak saat panen hasilnya akan melimpah.

Untuk panen padi sendiri dalam setahun, oleh masyarakat hanya bisa dua kali panen. Padi yang dipanen akan disimpan di lumbung atau dalam bahasa Toraja disebut Alang milik masyarakat.

Melihat dari dekat padi yang sudah ditanam. (Dokumentasi Pribadi)
Melihat dari dekat padi yang sudah ditanam. (Dokumentasi Pribadi)

Keberadaan alang untuk penyimpanan padi sejak dulu sudah ada. Di mana  merupakan bangunan khas Toraja berbentuk Tongkonan yang bisa sekaligus untuk tempat bersantai. Di perkampungan Toraja, hampir setiap rumah memiliki alang.

Padi yang diolah menjadi beras selain untuk dijual, juga digunakan untuk konsumsi sehari-hari serta untuk kepentingan pesta adat yang sering digelar di Toraja. Itulah mengapa padi aman tersimpan di alang.

Untuk mobilisasi komoditi padi yang sudah dipanen, akses infrastruktur jalan di wilayah perkampungan Toraja terbilang memadai. Keberadaan jalan yang sudah dicor beton menjangkau areal persawahan hingga di ketinggian pegunungan.

Alang atau lumbung tempat penyimpanan padi di Toraja. (Dokumentasi Pribadi)
Alang atau lumbung tempat penyimpanan padi di Toraja. (Dokumentasi Pribadi)
Walaupun ada beberapa titik yang rusak, namun pada umumnya jalan ke desa cukup baik. Kendaraan roda empat bisa mencapai hingga ke dusun-dusun. Tak heran pedagang asongan roda dua pun dari Kota Rantepao turut berdagang hingga ke pelosok desa.

Pembangunan infrastruktur jalan di desa tidak lepas dari penggunaan Dana Desa untuk program peningkatan akses jalan. Namun demikian dukungan APBD dari kabupaten dibutuhkan untuk pemantapan jalan menuju ke kecamatan dan desa-desa.

Di satu sisi dukungan untuk peningkatan produktivitas pertanian bagi petani dibutuhkan. Mengingat keberadaan sawah terasering di perkampungan Toraja, merupakan potensi besar untuk kemandirian pangan.

Di satu sisi menjadi destinasi wisata alam bagi para traveling yang menyukai eksotisme kearifan lokal di daerah. Terutama eksotisme persawahan terasering di daerah Toraja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun