Bagi anggota keluarga dari luar dari luar Toraja yang akan hadir, sudah dihubungi jauh-jauh hari. Tujuannya agar bisa mempersiapkan diri serta kontribusi untuk kegiatan tersebut.
Kehadiran Unsur Pemerintah Daerah
Upacara Mangrara Banua yang digelar sendiri terdiri dari beberapa tahapan. Diawali dengan prosesi pembuka arak-arakan oleh rumpun keluarga menuju ke Tongkonan.
Saat prosesi tersebut, seorang pemandu dari tokoh adat  melantunkan ucapan  selamat datang dan terima kasih kepada para tamu undangan dalam bahasa Toraja yang dikenal dengan Ma'Singgi.
Pada prosesi ini rumpun keluarga yang terlibat dalam arak-arakan menggunakan busana adat khas Toraja berwarna kuning. Terdiri dari pakaian dan sarung.
Dilanjutkan pembacaan silsilah (rumpun) keluarga, dan ibadah syukur yang dipimpin oleh Pendeta. Dalam ibadah turut dimeriahkan kehadiran tim kesenian dari Pemuda Pemudi Gereja Toraja (PPGT) setempat yang tampil dengan aksesoris adat Toraja.
Saat membawakan lagu dan tarian Toraja, para tamu undangan memberikan apresiasi berupa uang  yang dimasukkan ke dalam kotak yang ada di depan tim kesenian tampil. Kehadiran rim kesenian ini, membuat suasana menjadi lebih meriah.Â
Usai acara ibadah dilanjutkan dengan jamuan kasih atau santap bersama oleh tamu undangan yang hadir. Adapun tamu undangan selain dari rumpun keluarga, ada juga dari unsur pemerintah daerah, tokoh agama, tokoh adat, dan tokoh masyarakat.
Para tamu undangan ini menempati alang (lumbung) dan pondok yang sudah diberi label dan dihiasi dengan ornamen khas Toraja. Penempatan tamu undangan di alang dan pondok diatur sesuai kapasitas tamu undangan yang hadir.
Kebetulan dari unsur pemerintah daerah hadir Wakil Bupati Tana Toraja yang turut memberikan sambutan. Dimana menyampaikan, jika Pemda saat ini fokus pada program penbangunan, khususnya sektor pariwisata yang menjadi salah satu program primadona di Tana Toraja.