Mohon tunggu...
Efrain Limbong
Efrain Limbong Mohon Tunggu... Jurnalis - Mengukir Eksistensi

Menulis Untuk Peradaban

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Aksesoris Natal dan Kesadaran Toleransi Beragama

11 Desember 2023   10:57 Diperbarui: 14 Desember 2023   13:27 770
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bukan bermaksud untuk skeptis, karena tidak semua Pemerintah Daerah (Pemda) di Indonesia turut memfasilitasi aksesoris Natal di ruang publik, demi mengapresiasi umat Kristiani yang akan merayakan Natal.

Pilihan untuk menghindari suasana pro kontra di level publik serta resistensi karena keberadaan aksesoris Natal, menjadi alasan mengapa tidak memasang aksesoris tersebut.

Dalam konteks itu, kita bisa memaklumi jika Pemda ingin menghindari kegaduhan di masyarakat. Namun dalam konteks kebangsaan tidak perlu juga Pemda merasa kuatir berlebihan, hanya karena adanya kemungkinan munculnya pro kontra.

Walau sejatinya dibeberapa tempat, ada juga Pemda turut memfasilitasi momentum perayaan Natal namun dengan cara yang beda. Tidak harus dengan cara memasang aksesoris Natal di ruang publik. Sebaliknya menjamin agar penyelenggaraan Natal di daerahnya berlangsung secara aman dan damai.  

Karena sebagai abdi negara, sudah selayaknya pemerintah mengayomi semua elemen masyarakat berbeda agama di daerahnya. Tentu dengan pendekatan yang relevan dan tidak bertentangan dengan regulasi dan konstitusi negara.

Landasan yang digunakan oleh Pemerintah tentu saja konstitusi UUD 1945 yang menjamin perlindungan terhadap semua umat beragama yang ada di Indonesia.  

Namun seringkali pendekatan konstitusi saja tidak cukup. Kesadaran bertoleransi yang belum memadai di sebagian kalangan masyarakat, justru sering kali mendegradasi keberadaan konstitusi, demi penggerusan simbol-simbol agama dari pihak berbeda.

Kembali ke Pemkot Solo. Memastikan keberadaan konstitusi dan kesadaran pada toleransi, menjadi garda terdepan terhadap penghormatan bagi simbol umat beragama di ruang publik.

Pemerintah dengan langgam dan kesadaran seperti ini akan menghadirkan rasa kepercayaan dan keteladan dari masyarakatnya. Atas political will membangun komitmen bertoleransi dan kerukunan antar umat beragama.

Bukan saja di Solo, disejumlah Mall di Surabaya dan Jakarta yang saya jumpai, juga menghadirkan aksesoris berupa  pohon Natal guna memeriahkan momen Natal di bulan Desember ini.

Pohon Natal di Salah satu Mall di Surabaya. Dok Pri
Pohon Natal di Salah satu Mall di Surabaya. Dok Pri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun