Mohon tunggu...
Efrain Limbong
Efrain Limbong Mohon Tunggu... Jurnalis - Mengukir Eksistensi

Nominator Kompasiana Award 2024

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Eksistensi Perpustakaan Nasional di Tengah Paradoks Digitalisasi

30 November 2023   16:36 Diperbarui: 1 Desember 2023   06:36 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fasilitas baca di lantai 21. Dok Pri

Koleksi buku daerah Sulteng di Perpurnas. Dok Pri
Koleksi buku daerah Sulteng di Perpurnas. Dok Pri

Rak buku Budaya Nusantara Propinsi Sulteng. Dok Pri
Rak buku Budaya Nusantara Propinsi Sulteng. Dok Pri

Beberapa buku budaya dari daerah Sulteng yang saya kenal penulisnya adalah Suaib Djafar dan Jamrin Abubakar. Tentu salut bagi mereka yang bukunya sudah menjadi bagian dari koleksi Perpusnas.

Menurut pegawai Perpusnas yang saya konfirmasi membenarkan jika buku budaya daerah Sulteng memang minim di rak Budaya Nusantara. Namun bisa jadi di ruang lain seperti lantai 22 dan 21 koleksinya tersedia.

Untuk penambahan koleksi buku daerah Sulteng bisa dilakukan dengan dua cara. Yakni melalui pengadaan koleksi langsung oleh pihak Perpusnas. Serta donasi buku dari pihak penulis buku ke Perpusnas. Dimana buku tersebut diregistrasi lebih dulu, sebelum dipajang sebagai koleksi.

Tentu penambahan koleksi buku daerah Sulteng  di Perpusnas penting bagi pengunjung yang membutuhkan referensi. Semakin banyak pengunjung di ibukota yang tahu tentang daerah Sulteng, tentu akan memperkaya literasi bagi mereka.

Poster wisata Sulteng di lantai 21. Dok Pri
Poster wisata Sulteng di lantai 21. Dok Pri

Membantu promosi wisata Sulteng bagi pengunjung. Dok Pri
Membantu promosi wisata Sulteng bagi pengunjung. Dok Pri

Walaupun akses referensi tentang daerah Sultebg bisa didapatkan secara digital, namun bagi pengunjung Perpusnas, tentu akan terbantu ketika koleksi bukunya tersedia secara lengkap.

Satu hal yang membanggakan, di pintu lift lantai 21 Perpusnas terpasang poster promosi pariwisata propinsi Sulteng. Seperti air terjun Saluopa, Kepulauan Togean, rumah adat Tambi, rumah suku Bajo, dan baju tradisional Kaili, Tentu ini membantu pengunjung untuk mengenal apa saja potensi pariwisata di daerah Sulteng

Harus diakui sebagus apapun sebuah Perpustakaan, akan selalu ada yang kurang. Kita juga tidak bisa menutup mata terhadap keberadaan Perpustakaan di daerah yang mungkin tidak sebagus dan serepresentatif Perpusnas di Jakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun