Mohon tunggu...
Efrain Limbong
Efrain Limbong Mohon Tunggu... Jurnalis - Mengukir Eksistensi

Nominator Kompasiana Award 2024

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Antara Pertaruhan dan Elektabilitas Parpol pada Kontestasi Politik 2024

27 Agustus 2023   14:27 Diperbarui: 28 Agustus 2023   15:09 1921
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi parpol (Kompas.id/SUPRIYANTO)

Bagi Parpol yang kadernya menjadi Capres atau Cawapres, tentu akan lebih baik karena linier. Biasanya disebut dengan istilah satu paket. Dimana seluruh Caleg dari Parpol tersebut akan bahu membahu dalam mengkampanyekan kadernya tersebut.

Bisa jadi, jika saat ini sejumlah Parpol intens mendorong kadernya untuk menjadi Cawapres sebagai pendamping Capres, tidak lepas dari alasan di atas. Makanya jika saat ini konfigurasi politik jelang Pemilu terus dinamis lewat langgam politik para elit Parpol, itu realitas yang tak bisa dielakkan.

Lalu sampai kapan konfigurasi dan langgam politik Parpol dalam penentuan Capres dan Cawapres akan berhenti? Jawabannya nanti setelah deklarasi dilakukan dan resmi didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Sampai disini, maka diferensiasi dalam memberikan dukungan kepada Capres dan Cawapres pada Pemilu nanti, bukan lagi pada soal gemuk atau rampingnya koalisi Parpol. Namun pada signifikankah elektabilitas Parpol akan ikut terdongkrak, lewat dukungan yang diberikan. 

Disinilah antara pertaruhan dan elektabilitas sebuah Parpol ditentukan dalam momentum kontestasi politik 2024. Tentu tidak ada Parpol yang menghendaki elektabilitasnya tergerus saat mendukung Capres dan berkoalisi dengan sejumlah Parpol lainnya.

Demikian pula tidak ada Parpol yang menghendaki terjadinya resistensi karena ketidaksamaan platform, terkait dukungan Capres dan membangun koalisi.

Dimana saat berkuasa, ternyata tidak sejalan lagi dalam mewujudkan visi misi Pemerintahan. Yang diharapkan tentunya adanya kesamaan platform dari awal berkoalisi. Serta tetap solid hingga akhir kekuasaan jika dipercaya rakyat untuk memegang kekuasaan.

Tentunya dengan tidak melupakan tujuan utama dan khusus Parpol. Yakni memperjuangkan kesejahteraan rakyat, mengembangkan kehidupan demokrasi, memjaga keutuhan NKRI, meningkatkan partisipasi politik serta memperjuangkan cita-cita Parpol.

Maka penting bagi Parpol yang saat ini sedang getol membangun konfigurasi politik, jangan sampai meninggalkan fungsi pendidikan politik. Tujuannya agar rakyat semakin tercerahkan menyambut kontestasi politik 2024.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun