Hampir setahun sejak Presiden Jokowi bertemu Founder Space X dan CEO Tesla, Elon Musk di Amerika bulan Mei 2022, hingga kini belum ada tindak lanjut untuk berinvestasi di Indonesia.
Belum ada kabar pasti apakah orang terkaya di dunia itu, jadi membangun industri kendaraan listrik di Indonesia. Apa kendala utama hingga kini belum ada realisasinya. Â
Padahal Presiden Jokowi terang-terangan menyatakan minat mengajak Elon Musk sebagai representasi investor Amerika, untuk berinvestasi di Indonesia. Bahkan Jokowi mengundang langsung Elon Musk untuk datang ke tanah air.
Namun kita alihkan sejenak sosok Elon Musk yang hingga kini belum ada action, mari kita lihat hasil kunjungan kerja Presiden Jokowi ke Hannover Jerman baru-baru ini dan bertemu dengan sejumlah investor asal Eropa.
Kabar menggembirakan terungkap, Presiden Jokowi melakukan pertemuan dengan tiga Pimpinan Perusahaan yang tertarik untuk berinvestasi industri baterai kendaraan listrik di Maluku Utara. Tidak tanggung-tanggung nilai investasi sebesar U$$ 2,6 miliar.
Tiga Perusahaan tersebut yakni BASF, Eramet dan Volkswagen yang menyampaikan minat berinvestasi di Indonesia dihadapan Presiden Jokowi yang didampingi sejumlah Menteri. Diantaranya Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dan Menteri BUMN Erick Tohir.
Kunjungan kerja Jokowi sendiri ke Jerman membawa misi prioritas meliputi tiga bidang sekaligus. Yakni hilirisasi industri, energi terbarukan serta pembangunan IKN. Dalam forum pertemuan bisnis, Jokowi mengajak investor Eropa di Jerman untuk berinvestasi di tiga bidang tersebut.
Tentu menarik mencermati langgam investor Eropa  yang gerak cepat merespon ajakan Presiden untuk berinvestasi hilirisasi industri khususnya baterai kendaraan listrik.
Pertemuan formal yang melibatkan dua pihak yakni Pemerintah Indonesia dan investor Eropa, merupakan bukti bahwa ada keseriusan untuk berinvestasi. Apalagi sudah menyentuh nominal investasi yang akan masuk ke Indonesia.