Jika tuan rumah Indonesia dibatalkan, maka yang pertama mendapat resistensi adalah PSSI dan Pemerintah Pusat. Karena dianggap tidak siap menggelar event kelas dunia, karena adanya penolakan dari daerah dan berbagai kalangan terhadap Israel.
Demikian pula stakeholder sepakbola turut terkena imbas, termasuk suporter sepakbola Indonesia yang berharap bisa menikmati event Piala Dunia digelar di Indonesia. Selama ini keberadaan suporter menjadi basis utama penyanggah industri sepakbola di tanah air.
Banyaknya keberadaan suporter bola, telah menjadi pangsa pasar yang strategis bagi stakeholder sepakbola baik dalam konteks lokal, regional maupun global. Karena itu kepercayaan yang diberikan FIFA adalah sebuah momentum untuk memajukan sepakbola tanah air.
Kini kita menanti negoisasi antara PSSI dan FIFA agar Indonesia bisa tetap dipercaya sebagai tuan rumah dengan pertimbangan timnas Israel tidak bertanding di Indonesia. Satu permintaan yang pembahasannya pasti alot, karena FIFA tetap ingin semua tim yang lolos ikut serta pada piala dunia.
Namun jika nantinya negoisasi mentok dan Indonesia harus dicoret sebagai tuan rumah, maka harus siap menanggung segala konsekuensinya. Termasuk kemungkinan terburuk, dibekukannya sepakbola Indonesia.
Maka sebagai Sukarnois sejati, I Wayan Koster pasti akan siap bergotong royong memberi solusi terhadap stakeholder sepakbola yang terancam mati mata pencahariannya.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H