Saya bersyukur lewat kemampuan menentukan sudut pandang ini, memudahkan mengkonversi gagasan menjadi karya tulisan.
Saya juga bersyukur bisa punya kesempatan berada di berbagai tempat dengan landscape alam yang indah dan eksotik. Menikmati secangkir kopi sembari berkontemplasi akan karya Sang Pencipta.
Inilah momentum berharga akan hadirnya gagasan. Selanjutnya semua mengalir begitu saja. Tak butuh waktu lama untuk bisa mengkonversi gagasan tersebut, menjadi artikel bernas. Bahkan beberapa artikel mendapat label Artikel Utama di Kompasiana.
Dari statistik Kaleidoskop Kompasiana 2022, Â pencapaian jumlah artikel utama saya sebanyak 17, sementara di tahun 2021 hanya sebanyak 3 artikel utama. Tentu ini sebuah lompatan quantum dalam menghasilkan artikel utama di tahun ini.
Saya tentu terus mengasah diri bagaimana menyusun artikel yang bernas. Bukankah sebagai Kompasianer kita bangga mendapat label Artikel Utama dan direkomendasikan untuk dibaca banyak orang.
Kaleidoskop  2022 adalah indikator dan pencapaian atas kinerja saya dalam berkarya di Kompasiana. Dan tentu saja impian saya untuk mendapat predikat Kompasianer Centang Biru ditahun ini sudah terwujud.
Menyongsong Tahun  2023 slogan saya tidak berubah masih tetap, "Menulis Untuk Peradaban." Tentu saya masih akan terus menghadirkan banyak momentum, mengkonversi menjadi gagasan ldan mengaktualisasikan dalam karya tulisan.
Impian yang sederhana, namun semoga berguna untuk Peradaban.
Selamat menyongsong Tahun Baru 2023.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H