Demikian pula impian untuk meraih sukses dan menghasilkan sebuah karya, harus diaktualisasikan dalam wujud nyata. Harus ada upaya dan proses yang konsisten.
Ibarat punya impian menjadi seorang Kompasianer Centang Biru, ya harus diwujudkan lewat karya tulisan bernas dengan label Artikel Utama. Â
Untuk sampai ke tahap ini tentu butuh waktu dan perjuangan. Serta mengasah diri untuk terus menghasilkan karya. Jangan berhenti atau pesimis, bahwa untuk mencapai Centang Biru adalah sesuatu yang tak mungkin. Â
Sejatinya, setiap impian adalah imajinasi yang bisa dikonversi menjadi ide brilian serta gagasan cemerlang. Gagasan itulah yang menjadi cikal bakal hadirnya sebuah karya bagi kemaslahatan peradaban.
Maka setiap kesempatan menjadi momentum untuk kehadiran ide dan gagasan baru. Kadang momentum tidak datang dua kali, sehingga manfaatkanlah setiap momentum yang datang.
Berbagai tempat maupun saat interaksi dengan orang lain, bisa menjadi momentum hadirnya sebuah gagasan. Dengan banyak melihat disetiap tempat serta banyak mendengar disetiap interaksi, maka banyak pula gagasan yang bisa didapat.
Namun harus diakui, tidak semua orang punya kemampuan bagaimana menghadirkan gagasan tersebut. Serta bagaimana mengkonversinya menjadi sebuah karya  tulisan. Â
Padahal gagasan adalah soal angle atau sudut pandang. Dimana dari sudut pandang itulah yang menuntun dalam menyusun karya tulisan yang akan dibuat. Untuk bisa menentukan sudut pandang, memang gampang-gampang susah.
Bagi yang sudah terbiasa, akan sangat mudah untuk menentukan sudut pandang. Namun yang belum terbiasa, akan mengalami kesulitan. Itu sudah pasti.
Yang jelas soal sudut pandang ini, ada pembelajarannya. Bagi yang mau belajar akan punya pengetahuan bagaimana sudut pandang ditentukan. Akan sangat membantu mengkonversi setiap gagasan menjadi karya tulisan yang bernas. Â