Mohon tunggu...
Efrain Limbong
Efrain Limbong Mohon Tunggu... Jurnalis - Mengukir Eksistensi

Nominator Kompasiana Award 2024

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Belajar dari Pengalaman Penanganan Bencana Gempa Pasigala

10 Desember 2022   20:12 Diperbarui: 11 Desember 2022   19:01 1138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyaknya penyintas gempa yang membutuhkan bantuan logistik berupa bahan makanan, minuman, popok bayi, obat-obatan, tenda, terpal, tikar dan sebagainya, membuat bahan bantuan yang datang serasa tidak cukup.

Saat terlibat sebagai relawan penanganan korban luka-luka dan penyaluran bantuan gempa Pasigala tahun 2018 lalu. Doc Pri
Saat terlibat sebagai relawan penanganan korban luka-luka dan penyaluran bantuan gempa Pasigala tahun 2018 lalu. Doc Pri

Ini realitas dari pengalaman yang sudah pernah saya rasakan. Sebagai penyintas gempa saat itu, saya pun mengambil bagian sebagai relawan kemanusiaan di Palu. 

Ada tiga tugas utama yang saat itu saya dan relawan lakukan. Yakni mengevakuasi korban jiwa, penyaluran bantuan dan pengobatan gratis.

Dari tiga tugas ini saya hanya sempat melakukan dua hal. Yakni turut melakukan penyaluran bantuan logistik serta pengobatan gratis bagi korban yang luka-luka. 

Untuk pengobatan gratis dilakukan dengan dua skema, yakni di posko utama serta datang langsung ke tenda pengungsi dengan menyertakan dokter dan tim relawan.

Bagaimana dengan penyaluran bantuan logistik? Ini yang menjadi dilema. Begitu tahu di Posko kami ada bantuan logistik, banyak penyintas gempa yang datang langsung meminta bantuan. Terkadang bantuan sudah habis dibagikan, namun masih ada penyintas yang belum menerima bantuan.

Para penyintas pun akhirnya mencari bantuan ke posko relawan lain yang turut menyalurkan bantuan. Termasuk posko utama yang disiapkan oleh Pemerintah. Penyaluran bantuan logistik juga dilakukan langsung ke penyintas yang tersebar di berbagai tenda pengungsian

Tentu dengan memprioritaskan penyintas yang belum menerima bantuan. Namun sekali lagi dari pengalaman yang ada, sebanyak apapun bantuan yang didistribusikan ke tenda pengungsian para penyintas, tidak akan pernah cukup jika penyaluran tidak dilakukan secara terarah.

Pentingnya Koordinasi Bantuan

Satu hal yang merupakan sebuah keniscayaan saat bencana terjadi adalah, hadirnya rasa kemanusiaan untuk saling membantu. Inilah modal utama yang masih melekat kuat pada masyarakat kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun