Mohon tunggu...
Efrain Limbong
Efrain Limbong Mohon Tunggu... Jurnalis - Mengukir Eksistensi

Nominator Kompasiana Award 2024

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Menanti Peradaban Perkeretaapian Trans Sulawesi Terealisasi

6 Oktober 2022   15:00 Diperbarui: 8 Oktober 2022   18:58 1559
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wajah proyek rel kereta api trans Sulawesi yang rencananya akan rampung Oktober 2022. Sumber: Dokmuentasi Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan

Untuk lebih detail, pembangunan panjang lintasan jalur kereta api Trans Sulawesi tersebut terdiri dari lima tahap. Terdiri dari Bitung-Gorontalo-Isimu sepanjang 340 kilometer. Makassar-Bulukumba-Watampone 259 kilometer. Makassar-Pare-pare 144 kilometer. Pare-pare-Mamuju 225 kilometer dan Manado-Bitung 48 kilometer.

Sesuai perencanaan nantinya kereta api Trans Sulawesi akan menghubungkan seluruh Pulau Sulawesi pada tahun 2030. Adapun target daya angkut kereta untuk penumpang sebanyak 15,5 juta orang per tahun. Serta barang sebanyak 27 juta ton per tahun.  

Tentu bukan hal mudah membangun infrastruktur kereta api untuk Trans Sulawesi. Banyak kendala yang menghadang serta dibutuhkan kerjasama lintas pemangku kebijakan. Tentu saja kendala paling utama adalah pelaksanaan di lapangan.

Saat menggunakan kereta api Yogyakarta menuju Kulonprogo  bulan Juni 2022. Doc Pri
Saat menggunakan kereta api Yogyakarta menuju Kulonprogo  bulan Juni 2022. Doc Pri
Soal kendala anggaran mungkin bisa diatasi lewat berbagai skema pembiayaan. Namun kendala lapangan seperti pembebasan lahan untuk jalur kereta api, bukan hal yang mudah. Apalagi melihat landscape pulau Sulawesi dengan beragam elemennya, maka pembangunan infrastruktur akan terasa lebih berat.

Meskipun ditargetkan Kereta Api Trans Sulawesi selesai 2030, namun bisa saja akan molor waktunya. Terbukti untuk tahap I Makasar-Parepare dibangun sejak tahun 2015 dan baru akan selesai di tahun 2022. Butuh waktu 7 tahun agar pembangunannya bisa selesai.  

Peran dan Dukungan BKPRS

Belajar dari berbagai kendala yang dihadapi dalam proses pembangunan jalur kereta api  tahap I, maka untuk pembangunan tahap selanjutnya dibutuhkan komitmen bersama dari pemangku kebijakan dan kepentingan agar kereta api Trans Sulawesi bisa terealisasi.

Tekad dan Visi Pemerintah Pusat membangun kereta api Trans Sulawesi tidak akan berhasil tanpa dukungan Pemerintah Daerah. Dalam hal ini para Gubernur yang tergabung dalam Badan Koordinasi Pembangunan Regional Sulawesi (BKPRS).

Disinilah peran BKPRS dalam menjadikan konsepsi kereta api Trans Sulawesi menjadi realita sangat dibutuhkan. Dibutuhkan dukungan kongkrit dari Pemimpin BKPRS untuk bekerjasama dalam kesadaran geopolitik, mewujudkan peradaban Sulawesi yang maju dan sejahtera.

Gubernur Sulut Olly Dondokambey selaku Ketua BKPRS periode 2020-2023 sudah menekankan, sejauh mana jalur darat lintas Sulawesi bisa diakses dengan baik. Tujuannya agar dapat menjaga distribusi barang untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Sulawesi.

Demikian pula Gubernur Sulteng Rusdy Mastura dalam Musrembang Regional Sulawesi bulan April 2022 menegaskan, program percepatan pembangunan infrastuktur daerah di Sulawesi terutama Sulteng, baik infrastruktur laut, darat dan udara untuk konektifitas dalam mendukung Ibu Kota Negara (IKN) di Kaltim,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun