Juga penampilan seni budaya kolosal dalam Ceremony Pembukaan yang menceritakan  kearifan lokal dan dan keagungan alam semesta karya cipta  Sang Ilahi, membuat undangan melebur dalam keindahan gerak tari, dalam balutan narasi dan alunan musik yang memukau. Pertunjukkan seni budaya dengan latar belakang Candi Prambanan dalan balutan kemilau cahaya lampu di malam hari, membuat suasana kontemplasi begitu terasa.
Bagi peserta Pesparawi Nasional yang datang ke Yogyakarta tentu tidak sekedar ikut berlomba, namun juga ingin merasakan denyut pariwisata Yogyakarta. Apalagi pasca pandemi dimana sektor pariwisata turut merasakan dampaknya. Dan Ceremony Pembukaan menjadi pembuktian Yogyakarta sebagai destinasi wisata religi, budaya dan sejarah yang menampilkan sisi keberagaman.
Kini ketika sektor pariwisata menggeliat kembali, Yogyakarta ingin menjadikan momentun penyelenggaraan Pesparawi Nasional untuk membangkitkan ekonomi masyarakat lokal lewat pariwisata. Hal tersebut disampaikan dalam sambutan KGPAA Paku Alam X sebagai Ketua Umum Pesparawi Nasional yang juga Wakil Gubernur DIY. Bahwa seluruh peserta akan mengikuti kunjungan ke destinasi wisata yang ada di Yogyakarta.
Semoga kesan dan pesan yang digaungkan dari episentrum Candi Prambanan bisa menjadi kontemplasi bagi insan gerejawi. Bahwa Pesparawi Nasional di Yogyakarta 20-26 Juni 2022 tidak sekedar ajang perlombaan dan silaturahmi antara kontingen se Indonesia.Â
Namun lebih dari pada itu, bahwa menjaga dimensi keberagaman menjadi tugas bersama sebagai umat beragama di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H