Mohon tunggu...
Efrain Limbong
Efrain Limbong Mohon Tunggu... Jurnalis - Mengukir Eksistensi

Nominator Kompasiana Award 2024

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Gaung Harmoni Keberagaman dari Candi Prambanan yang Eksotis

21 Juni 2022   09:30 Diperbarui: 21 Juni 2022   12:44 638
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana Ceremony Pembukaan Pesparawi Nasional  XIII di Candi Prambanan Yogyakarta. Doc Pri

Juga penampilan seni budaya kolosal dalam Ceremony Pembukaan yang menceritakan  kearifan lokal dan dan keagungan alam semesta karya cipta  Sang Ilahi, membuat undangan melebur dalam keindahan gerak tari, dalam balutan narasi dan alunan musik yang memukau. Pertunjukkan seni budaya dengan latar belakang Candi Prambanan dalan balutan kemilau cahaya lampu di malam hari, membuat suasana kontemplasi begitu terasa.

Bagi peserta Pesparawi Nasional yang datang ke Yogyakarta tentu tidak sekedar ikut berlomba, namun juga ingin merasakan denyut pariwisata Yogyakarta. Apalagi pasca pandemi dimana sektor pariwisata turut merasakan dampaknya. Dan Ceremony Pembukaan menjadi pembuktian Yogyakarta sebagai destinasi wisata religi, budaya dan sejarah yang menampilkan sisi keberagaman.

Kini ketika sektor pariwisata menggeliat kembali, Yogyakarta ingin menjadikan momentun penyelenggaraan Pesparawi Nasional untuk membangkitkan ekonomi masyarakat lokal lewat pariwisata. Hal tersebut disampaikan dalam sambutan KGPAA Paku Alam X sebagai Ketua Umum Pesparawi Nasional yang juga Wakil Gubernur DIY. Bahwa seluruh peserta akan mengikuti kunjungan ke destinasi wisata yang ada di Yogyakarta.

Semoga kesan dan pesan yang digaungkan dari episentrum Candi Prambanan bisa menjadi kontemplasi bagi insan gerejawi. Bahwa Pesparawi Nasional di Yogyakarta 20-26 Juni 2022 tidak sekedar ajang perlombaan dan silaturahmi antara kontingen se Indonesia. 

Namun lebih dari pada itu, bahwa menjaga dimensi keberagaman menjadi tugas bersama sebagai umat beragama di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun