Mohon tunggu...
Efrain Limbong
Efrain Limbong Mohon Tunggu... Jurnalis - Mengukir Eksistensi

Menulis Untuk Peradaban

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Gaung Harmoni Keberagaman dari Candi Prambanan yang Eksotis

21 Juni 2022   09:30 Diperbarui: 21 Juni 2022   12:44 638
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pun demikian ketika Ketua Umum Pesparawi Nasional XIII yakni Wakil Gubernur KGPAA Paku Alam X dan Gubernur Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X memberikan sambutan dalam Ceremony Pembukaan, menandakan pihak Kesultanan turut melebur dalam bingkai keberagaman.

Inilah bentuk aktualisasi sikap inklusif yang diperlihatkan pihak Kesultanan Yogyakarta kepada peserta Pesparawi Nasional yang datang dari seluruh Indonesia. Salah satunya kehadiran drumband penyambutan peserta ala Keraton Yogyakarta.

Sambutan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X. Doc Pri
Sambutan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X. Doc Pri

Sambutan Ketua Umum Pesparawi Nasional yang juga Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X. Doc Pri
Sambutan Ketua Umum Pesparawi Nasional yang juga Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X. Doc Pri

Narasi kearifan lokal dan keberagaman disebutkan secara gamblang oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam sambutannya. Menurutnya dengan kehadiran peserta dalam momentum Pesparawi Nasional, akan dapat mengenal nilai budaya dan kearifan lokal Yogyakarta, sehingga terbangun kesadaran terciptanya hubungan antar masyarakat yang harmonis.

"Kearifan lokal dan keberagaman harus mendapat sentuhan utama dalam kehidupan masyarakat. Inilah buah pikiran dari sejak dari Sri Sultan Hamengku Buwono I. Dengan kesadaran ini, maka akan terbangun peradaban bangsa dengan warna warni toleransi yang terjaga baik," ujar Sri Sultan.

Wakil Menteri Agama H Zainut Tauhid Sa'adi turut memperkuat adanya pesan harmoni keberagaman dalan perhelatan Pesparawi Nasional. Bahwa dengan digelar Ceremony pembukaan di Candi Prambanan sebagai Candi Hindu terbesar, maka membuktikan idak ada sekat  antar umat beragama. Justru event ini menjadi jembatan dalam membangun kebersamaan yang dilandasi penghormatan dan penghargaan atas nilai nilai keberagaman.

Pesparawi Nasional juga memberikan makna ganda. Yakni secara internal membangun kerukunan antar insan gerejawi. Dan secara eksternal membangun kerukunan antar umat beragama yang majemuk. Inilah aktualisasi moderasi beragama yang sesungguhnya. Dimana sekat perbedaan dikesampingkan dan mengedepankan toleransi. Inilah sumbangsih terhadap wujud nasionalisme dan kerukunan beragama di Indonesia .

Drumband penyambutan tamu ala Keraton Yogyakarta. Doc Pri
Drumband penyambutan tamu ala Keraton Yogyakarta. Doc Pri

 Tak salah jika Yogyakarta disebut istimewa. Karena Ceremony Pembukaan dibuat istimewa dari situs sejarah peninggalan umat Hindu yang eksotis. Namun bukan hanya soal dimensi keagamaan, pilihan menggelar Ceremony Pembukaan di Candi Prambanan oleh tuan rumah Yogyakarta, hendak menampilkan destinasi pariwisata dalam momentum Pesparawi Nasional.

Sudah lama Yogyakarta dikenal memiliki destinasi wisata yang mempesona, salah satunya adalah Candi Prambanan. Eksotisme Candi Prambanan terlihat memukau dalam  Ceremony Pembukaan lewat sentuhan permainan warna warni lampu dari panggung utama yang didesain secara menarik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun