Mohon tunggu...
Efrain Limbong
Efrain Limbong Mohon Tunggu... Jurnalis - Mengukir Eksistensi

Nominator Kompasiana Award 2024

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Meretas Isu Strategis dan Tantangan Pembangunan di Sulteng

18 April 2022   20:21 Diperbarui: 19 April 2022   11:01 1600
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Komoditas pertanian dan infrastruktur jadi bagian isu straetigs Provinsi Sulteng. Foto: Doc Pri

Peningkatan Produktivitas dan Ekonomi

Dalam Musrembang RKPD Provinsi Sulteng mengangkat tema, "Peningkatan produktivitas untuk peningkatan ekonomi yang berkualitas." Pilihan tema ini selaras dengan apa yang menjadi target sasaran pembangunan Sulteng di tahun 2023. Hal tersebut sebagaimana disampaikan Kepala Bappeda Sulteng Dr Christina Sandra Tobondo, saat memberikan laporan dihadapan peserta Musrenbang.

Berdasarkan Tema tersebut, maka fokus Pemprov Sulteng ditahun 2022 adalah untuk meningkatkan produktivitas yang beririsan dengan terjadinya peningkatan ekonomi masyarakat dan daerah. Bisa jadi ini juga bertujuan untuk meretas tantangan isu strategis yang sudah disebutkan diatas, yakni belum optimalnya nilai tambah komoditas pertanian di Sulteng.

Adanya isu strategis serta kompleksnya tantangan sektor Pertanian di Sulteng sesungguhnya relevan dengan Program Kerja Kementerian Pertanian tahun 2002. Meliputi program ketersediaan akses dan konsumsi pangan berkualitas, program nilai tambah dan daya saing industri, program riset dan inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi, program pendidikan dan pelatihan vokasi, serta program dukungan manajemen. Adapun lima program tersebut menjadi prioritas nasional guna memperkuat ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan berkualitas dan berkeadilan.

Target komoditas utama Kementerian Pertanian tahun 2022. Doc Kementan RI
Target komoditas utama Kementerian Pertanian tahun 2022. Doc Kementan RI
Untuk program ketersediaan akses konsumsi pangan berkualitas, diantaranya berupa  program pengembangan padi, jagung, kedelai, pangan lokal pembenihan atau pembibitan tanaman pangan dan ternak, peningkatan produksi sayuran dan tanaman obat, peningkatan produksi buah, pengembangan kawasan pertanian serta peningkatan produksi ternak.

Untuk program nilai tambah dan daya saing industri, berupa program penyediaan alsintan pasca panen dan pengolahan hasil pertanian, pengolahan dan pemasaran hasil pertanian, pengembangan benih perkebunan, pengembangan kawasan perkebunan berbasis korporasi petani serta penyediaan sarana dan prasarana mendukung korporasi pertanian.

Sementara untuk program riset dan inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi berupa program perakitan varietas unggul tanaman pangan, hortikultura perkebunan dan peternakan, serta perakitan teknologi budaya perbanyakan benih sumber hasil inovasi Balitbangda

Kementerian Pertanian sendiri telah menetapkan target produksi komoditas utama tahun 2022 yang dapat dipenuhi oleh seluruh Provinsi di Indonesia. Meliputi komoditi padi sebanyak 55,22 juta ton, Jagung 20,10 juta ton, Keledai 0,20 juta ton, Bawang Merah 1,64 juta ton, Cabai 2,87 juta ton, Bawang Putih 91 ribu ton, Kopi 795,45 ribu ton, Kelapa 2,86 ton, Kakao 780,90 ton, serta Daging Sapi/Kerbau 444,55 ton.

Target komoditi utama yang dibuat oleh Kementerian Pertanian tersebut menjadi tantangan bagi Pemprov serta Pemkab di Sulteng dalam meningkatkan produktivitas dan peningkatan ekonomi yang berkualitas. Tentu diperlukan komitmen, kerja keras dan terobosan agar Sulteng juga bisa turut menyumbangkan komoditi yang signifikan sebagaimana ditargetkan Kementerian Pertanian.

Terobosan dimaksud yang bagaimana Program Prioritas di Kementerian Pertanian bisa disinergikan dan diturunkan ke daerah, sehingga pelaku usaha dalam hal ini petani dapat meningkatkan produktivitasnya. Upaya meningkatkan produktivitas di daerah, adalah momentum yang tepat mengingat perekonomian Indonesia saat ini diarahkan untuk meningkatkan kapasitas produktif perekonomian pada tahun 2023.

Hal tersebut sebagaimana dikatakan Menteri PPN/Kepala Bappenas Dr Suharso Monoarfa, dalam sambutan secara online di Musrembang RKPD Sulteng. Menurut Suharso, arah ekonomi Indonesia tersebut sudah sesuai dengan tema dan arah kebijakan RKP tahun 2003, yakni peningkatan produktivitas untuk transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun