Empat, belum optimalnya konektivitas antar wilayah. Lima, belum optimalnya kualitas dan kuantitas infrastruktur layanan dasar. Enam, belum optimalnya mitigasi bencana dan pemulihan pasca bencana. Tujuh, kesetaraan gender dan perlindungan perempuan dan anak. Delapan, keterbatasan energi dan Sembilan, penurunan kualitas lingkungan dan degradasi lingkungan.
Sembilan isu strategis tersebutlah yang menjadi tantangan untuk bisa diretas lewat program strategis, guna tercapainya sasaran pembangunan daerah Provinsi Sulteng tahun 2023 sebagaimana yang sudah ditetapkan. Meretas yang dimaksud adalah upaya mengatasi permasalahan dan tantangan lewat dinamika, tindakan dan pengalaman yang sudah dilakukan.
Adapun sasaran pembangunan dimaksud meliputi, Pertumbuhan Ekonomi sebesar 10,36 persen. Tingkat Kemiskinan sebesar 10,84 persen. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 2,84 persen. Indeks Gini sebesar 0,22 poin. Indeks Pembangunan Manusia (IPM sebesar 69,87 poin dan Nilai Tukar Petani (NTP) gabungan sebesar 103,58 persen.Â
Sinergi Agenda Prioritas NasionalÂ
Gubernur Sulteng Rusdy Mastura sangat optimis jika target sasaran pembangunan tahun 2023 bisa terwujud, selama semua stakeholder di Provinsi dan Kabupaten berkolaborasi dan bekerja keras dalam melalukan inovasi pembangunan. Serta turut didukung oleh Pemerintah Pusat lewat sinergi program strategis yang dibutuhkan oleh daerah.
Sebagaimana diketahui Pemerintah Pusat sendiri telah menyusun tujuh agenda prioritas nasional yang memerlukan sinergitas dengan Pemerintah Provinsi Sulteng. Agenda tersebut yakni Satu, memperkuat ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan berkualitas dan berkeadilan. Dua, mengembangkan wilayah untuk mengurangi kesenjangan dan menjamin pemerataan.
Tiga, meningkatkan sumberdaya manusia (SDM) berkualitas dan berdaya saing. Empat, revolusi mental dan pembangunan kebudayaan. Lima, memperkuat infrastruktur untuk mendukung pengembangan ekonomi dan pelayanan dasar. Enam, membangun lingkungan hidup, meningkatkan ketahanan bencana, dan perubahan iklim. Serta Tujuh, memperkuat stabilitas Polhukhankam dan transformasi pelayanan publik.
Untuk bisa bersinergi dengan agenda prioritas nasional, maka Pemprov Sulteng telah menyusun Rencana Program Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2021-2026. Yakni, meningkatkan kualitas manusia provinsi Sulteng melalui reformasi sistem pendidikan dan kesehatan dasar. Mewujudkan peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan ekonomi kerakyatan dan penguatan kelembagaan. Mewujudkan reformasi birokrasi, supremasi hukum dan penegakkan nilai-nilai kemanusiaan dan HAM.
Mewujudkan peningkatan pembangunan infrastruktur daerah. Menjalankan pembangunan masyarakat dan wilayah yang merata dan berkeadilan. Menjaga harmonisasi manusia dan alam, antar sesama manusia sebagai wujud pembangunan berkelanjutan. Melakukan sinergitas kerjasama pembangunan antar daerah bertetangga, maupun di dalam Provinsi Sulteng dan di luar Provinsi bertetangga.
Selanjutnya meningkatkan pelayanan publik bidang pendidikan dan kesehatan berbasis pada teknologi informasi yang integrasi dan dijalankan secara sistematis dan digital. Serta mendorong pembentukan Daerah Otonom Baru (DOB) agar terjadi percepatan desentralisasi pelayanan dan peningkatan lapangan kerja dan peningkatan produktivitas sektor unggulan daerah.