Mohon tunggu...
Money

Memahami Tingkat Interaksi antara Pemikiran Ilmiah dan Doktrinal

27 Februari 2018   14:58 Diperbarui: 27 Februari 2018   15:05 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

1.Definisi ekonomi Islam (proses penggalian doktrin ekonomi Islam).

2.Karasteristik ekonomi Islam.

a.Konsep kepemilikan multi jenis (multitype ownership).

b.Pengambilan keputusan, alokasi sumber dan kesejahteraan publik.

c.Larangan riba dan pengimplementasian zakat.

3.Pandangan Islam tentang masalah ekonomi.

4.Teori produksi.

5.Distribusi kekayaan.

6.Tanggung jawab pemerintah dalam bidang ekonomi.

Madzhab ini banyak dikembangkan oleh sarjana-sarjan Muslim dari Iran dan Irak. Beberapa tokoh yang terkenal adalah Ali Syariati, Baqir ash- Sadr, Kadim as Sadr, dan Abbas Mirakhor. Menurut madzhab ini bahwa dalam mempelajari ilmu ekonomi harus dilihat dari dua aspek, yaiyu aspek philosophy of economics atau normative economics dan aspek positive economics. Madzhab ini memandang adanya perbedaan antara ilmu ekonomi dengan ideologi Islam. Akibatnya adalah keduanya tidak akan bisa bertemu. Istilah ekonomi Islam adalah istilah yang kurang tepat sebab ada ketidaksesuaian antara definisi ilmu ekonomi dengan ideologi Islam tersebut. Pandangan demikian didasarkan pada pengertian dari ilmu ekonomi yang menyatakan bahwa masalah ekonomi timbul karena adanya masalah kelangkaan sumber daya ekonomi (scarcity) vis a vis dengan kebutuhan manusia yang tak terbatas. Hal ini bertentangan dengan al-Qur'an Surat al-Furqan ayat 2 yang menjamin keseimbangan antara kebutuhan manusia dengan sumber daya yang tersedia.

"Yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu baginya dalam kekuasaan(Nya), dan Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukrannya dengan serapi-rapinya." (QS.al-Furqan:2).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun