Mohon tunggu...
Efi anggriani
Efi anggriani Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Menulislah dan biarkan tulisanmu mengikuti takdirnya-Buya Hamka

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Model Bertetangga yang Berbeda

5 Juli 2019   11:12 Diperbarui: 5 Juli 2019   11:20 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penduduk yang punya uang tetapi sangat sederhana ,mereka juga banyak yang mendirikan pavilun untuk keluarga kecil dan disewakan untuk para pekerja baik yang sebagai pengemudi  taksi online maupun pekerja kantor  .

Penduduknya banyak yang sudah sepuh.Banyak yang sudah berusia di atas 80 tahun,mereka orang-orang yang sangat ramah.

Satu lagi jenis keramahan mereka adalah di atas lahan dan rumah-rumah besar mereka,tidak memasang pagar rumah dan menyediakan pintu atau gerbang yang tidak dikasih pintu gerbang agar mobil bisa memutar disitu saat berpapasan dengan  mobil lain karena jalan hanya sekitar 4 meteran lebarnya.

Pemakaman pun juga bisa untuk penduduk pendatang dan ada harganya 15 juta untuk mengurus semua pemakaman(mirip event organizer),saya ketahui ketika tetangga sebelah meninggal.Dan uang itu untuk lahan pemakaman dan kas desa.Jadi semacam membeli satu jatah kuburan dan diurus semua upacara pemakamannya.Untuk penduduk asli jelas beda.

Keramahan penduduk dan kesederhanaan serta malah jarangnya kontra karena meski punya uang banyak dari menyewakan sepuluh pavilun atau rumah kontrakan (banyak  yang membangun seperti itu disini ),mereka masih mau menanam bayam dan mengurusi sendiri kolam ikan yang berhektar-hektar.

Pola pikir mereka pun maju,banyak akademisi ,jadi bukan penduduk pedesaan yang gamang akan perubahan.Mereka bisa menyatukan keduanya.Modern tetapi sederhana dan sepertinya banyak sekali yang panjang usia dan sehat sekali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun