Mohon tunggu...
Efi anggriani
Efi anggriani Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Menulislah dan biarkan tulisanmu mengikuti takdirnya-Buya Hamka

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Bersedekah Tepat Sasaran, Jawaban bagi Pro dan Kontra Memberi Sedekah di Jalan

14 Mei 2019   09:07 Diperbarui: 14 Mei 2019   09:23 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bukankah memberi yang  itu tanpa pamrih,tanpa riya,tanpa kata dan tak seorangpun tahu dan tidak butuh pujian?

Sebuah pro dan kontra  muncul ketika tentang  memberi sedekah di jalan.Pertanyaannya saat kapan dan pada siapa kita memberi.

Sebuah berita koran lokal memberikan berita bahwa papan nama untuk 'tidak memberi beserta aturan di dalamnya' banyak yang rusak,hilang atau dicorat-coret.

Ringkasannya sebagai berikut:

*17 papan himbauan 'Jangan Beri Uang  Pemgemis  'Rusak

Sedikitnya 17 papan reklame yang memuat Peraturan Daerah (Perda)1 tentang gelandangan dan  pengemis  mengalamj kerusakan.Diduga ada tangan jahil yang sengaja merusak papan yang berisi himbauan dan ancaman sanksi denda untuk pemberi uang bagi pengemis.

Kondisi papan tersebut ada yang ambruk,ada yang rusak  bagian papannya,ada yang  dicorat-coret tulisannya dengan piloks dan ada yang rusak bagian fondasi(narasumber dari Dinas Tata Kota Yogya)

Dipasangnya reklame agar pengendara mengetahui dan mematuhi aturan adanya sanksi kurungan dan denda hingga 1 juta.

Sementara itu menerjunkan beberapa petugas untuk mengawasi pemberian uang pada gepeng(gelandangan dan pengemis) di lima  titik 

Sumber http:jogja.tribunnews.com/2017/10/18/17-papan imbauan -jangan-beri-uang-pengemis-rusak

Banyak cara  bersedekah tanpa menabrak aturan Perda yang ada ,karena  sebuah Perda dibuat dengan berbagai pertimbangan dan konsekuensinya serta tindak lanjutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun