Aku merintis bisnis teh itu demi semua mimpiku dan kenapa dihalang-halangi?
Anak kita pingin sekolah tinggi-tinggi kenapa dihalang-halangi?
Setiap kali aku ingin punya usaha kenapa dihalang-halangi?
Apa yang salah Kang?
Aku memang salah Kang saat menanyakan pada bibimu kenapa rumah besar yang kita tinggali akan beliau jual,padahal itu milikmu dan bibimu bilang sebagai balas budi karena merawatmu sejak kecil.
Jadi aku memang jahat khan?Seharusnya itu bukan urusanku.Tapi melihatmu mengalah terus dalam hidupmu dan hidup kita terinjak-injak rasanya,merasakan diriku sesak nafas.
Suatu saat kita akan ketemu dan usaha teh kembang sepatu impianku akan berhasil.Percayalah Kang.
Selamat tinggal.Masih kuingat  kembang sepatu yang kamu sematkan di telingaku dan aku tersipu-sipu.
Dan kembang sepatu itu tetap ada di dalam hatiku tersimpan rapat dalam lubuk hatiku.
Sekali-sekali kunjungilah anakmu ,jangan lupakan dia.
Martini