Mohon tunggu...
Effendy Wongso
Effendy Wongso Mohon Tunggu... Penulis - Jurnalis, fotografer, pecinta sastra

Jurnalis, fotografer, pecinta sastra

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

"Bali Now", Eksotisme Bisnis di Pulau Dewata Pasca Pandemi

1 Juni 2024   13:16 Diperbarui: 2 Juni 2024   14:45 790
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Front Office Grandmas Legian, Gek Rias dan Wayan Wisna. (Foto: Effendy Wongso)

Penulis sendiri belum menginvestigasi hal itu secara mendalam. Namun, memang kemajuan bisnis di Bali dapat terlihat juga dari membeludaknya pengunjung di berbagai mal, seperti Trans Studio Mall (TSM) Jalan Imam Bonjol Pemecutan Klod Denpasar, Beachwalk Jalan Raya Kuta Denpasar, serta Icon Mall Jalan Danau Tamblingan Sanur, Denpasar Selatan yang baru-baru ini diresmikan.

Kreativitas Bisnis Unik yang Menjamur Pasca Pandemi

Berakhirnya pandemi Covid-19 membawa berkah bagi masyarakat di Bali. Keinginan yang kuat untuk kembali berkembang dalam bisnis yang sempat ambruk menjadi energi positif bagi sebagian pengusaha.

Kreativitas dalam mendulang untung terlihat dari berbagai program yang terbilang unik. Tentu saja, wisatawan mancanegaralah yang menjadi objek pemasukan pundi-pundi uang mereka.

Maka, hadirlah bar dan kafe berjalan yang terbilang unik. Salah satunya adalah Balibeercycle dan Ice Ice Bali yang berlokasi di kawasan Legian, dan diklaim sebagai "Bali's First Ice Bar", bar keliling dan bar es pertama di Bali.

Salah satu 'bar keliling' yang tengah menjamur di Bali. (Foto: Effendy Wongso)
Salah satu 'bar keliling' yang tengah menjamur di Bali. (Foto: Effendy Wongso)

Wayan Hana, front office Ice Ice Bali ketika ditemui di Jalan Legian, Kuta Bali, menjelaskan jika konsep unik yang ditawarkan pihaknya kepada pelanggan mendapat apresiasi yang sangat baik.

"Animo wisatawan, terutama turis asing sangat menyukai konsep yang pertama kali dijalankan manajemen di Bali," katanya.

Alasan tersebut dikemukakan Hana lantaran truk yang disulap sebagai 'bar keliling' mereka selalu 'sold-out' terlebih pada akhir pekan.

"Truk bar selalu dipenuhi pelanggan, konsep ini kami sebut sangat unik karena pelanggan dapat minum (bir) sesuai price list yang dipilih. Ada price Rp 600 ribu hingga Rp 1 juta per kepala," sebutnya.

Adapun sekali jalan, imbuh Hana, truk bar yang ditemani dentuman musik ini bisa mengangkut sekitar 12-14 orang dengan durasi keliling atau berjalannya maksimal dua jam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun