Mohon tunggu...
Effendy Wongso
Effendy Wongso Mohon Tunggu... Penulis - Jurnalis, fotografer, pecinta sastra

Jurnalis, fotografer, pecinta sastra

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Ini Solusi Jika Merasa Terjebak dan Tak Bahagia dalam Pekerjaan

22 September 2022   12:08 Diperbarui: 22 September 2022   15:23 586
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wartawan StraitsTimes yang menangani rubrik AskST terkait tenaga kerja, Calvin Yang menawarkan jawaban praktis atas keluhan tenaga kerja di sebuah perusahaan. Jika diejawantahkan, kurang lebih artinya bagaimana para pekerja, khususnya pekerja muda bisa keluar dari permasalahan senada.

Selain itu, Calvin juga berusaha menavigasi keluhan tenaga kerja serta memberi solusi menyoal tantangan di tempat kerja guna kemajuan karier mereka.

Calvin mengatakan, seorang tenaga kerja belum lama ini mengajukan pertanyaan di AskST dengan berkata, "Saya tidak bahagia dan merasa terjebak dalam peran saya saat ini. Apa yang dapat saya lakukan?"

Jawaban Calvin melalui rubrik yang dipegangnya, AskST secara gamblang mengatakan pekerja itu tidak sendirian.

Pasalnya, menurut Calvin, Talent Solution Leader and Consultant Mercer Singapore Rupali Gupta mengungkapkan "kita" semua pasti mengalami pasang surut dalam karier.

"Di momen ini, kita mungkin merasa pekerjaan yang kita lakukan tidak berarti lagi atau visi semula yang kita tuju kini telah berubah," terang Rupali.

Menurut Rupali, ketika pekerja merasa "terjebak" itu boleh jadi berasal dari berbagai perspektif.

"Misalnya, ketika Anda merasa kemajuan karier mandek, atau Anda belum mampu meningkatkan standar kerja meskipun sudah berusaha keras," beber Rupali menyolusi pertanyaan dari seorang pekerja di rubrik AskST.

Ia menambahkan, bisa juga lantaran pekerja itu tidak mendapatkan kesempatan yang tepat untuk menantang diri sendiri.

"Misalnya, ide-ide Anda terus-menerus ditolak bos, atau Anda merasa dibayar rendah untuk profesi Anda saat ini," imbuh Rupali.

Menurutnya, hal itu dapat menurunkan motivasi visioner dalam jangka panjang seorang pekerja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun