"Saya tahu kita semua ingin dia enyah dari muka bumi ini! Semua prajurit di sini ingin memenggal kepalanya! Tapi belum saatnya, Yao! Dia masih terlalu tangguh untuk ditaklukkan!"
"Kita dapat menaklukkannya, Asisten Fa!" balas Yao dengan kasar. "Tapi selama ini Anda yang terlalu lamban!"
"Kita butuh waktu yang tepat!"
"Waktu yang tepat?!" Yao mendengus. "Sampai kapan?! Sampai kita lengah dan dia datang dengan seabrek pasukannya yang ganas lalu mencincang tubuh kita?!"
"Saya punya strategi lain. Bukannya dengan cara emosional begitu, Yao!"
"Strategi apa?!" tanya Yao geram. "Strategi mengulur-ulur waktu?!"
"Kalau itu memang merupakan strategi jitu, kenapa tidak?!"
Yao kembali mendengus keras.
Ia mengibaskan tangan dengan jemawa seolah-olah Fa Mulan bukan atasannya. Diputarnya tumit hendak masuk kembali ke dalam tendanya. Tetapi Fa Mulan mencekal pundaknya. Menghentikan langkahnya. Masih ingin meminta tanggung jawab prajurit madya itu atas hilangnya hampir seratus nyawa prajurit Yuan dengan sia-sia.
"Yao, kamu sudah bertindak gegabah!"
"Paling tidak saya memiliki keberanian ketimbang hanya berpangku tangan seperti Anda, Asisten Fa!"