"Tapi...."
"Biarkan Kapten Shang beristirahat. Jaga dia agar tidak banyak bergerak. Itu obat yang paling mujarab kalau ingin pemimpin kalian sembuh."
"Tabib...."
"Asisten Fa, Anda jangan terlalu mengkhawatirkan keadaan Kapten Shang. Saya pikir, justru Andalah yang harus bersikap mawas, bijak menyikapi diri Anda sendiri. Lihat, sepasang kantung mata hitam di seputar mata Anda. Anda pasti sudah lama tidak tidur, bukan?"
"Tapi, saya tidak bisa lepas tangan begitu saja. Saya harus bertanggung jawab atas keselamatan semua prajurit!"
"Tentu. Tapi, Asisten Fa tidak boleh menyiksa dan memaksakan diri begitu. Kalau badan Anda melemah, itu sama saja berarti Anda tidak punya kekuatan untuk melawan musuh."
"Terima kasih, Tabib Ma. Tapi, dalam keadaan genting begini saya rela berkorban...."
"Asisten Fa, kami tahu loyalitas Anda."
"Tapi...."
Tabib Ma Qhing merogoh tas kain tebal sejenis goni yang menyampir di pundaknya. Dikeluarkannya sebuah kotak kayu mahoni. Mengangsurkan kotak kayu persegi tersebut di bawah perut Fa Mulan.
"Ini untuk Anda, Asisten Fa."