Khan sudah cukup menderita selama ini. Khan merupakan pahlawan keluar-ganya. Ia telah banyak berjasa menyertai beberapa peperangan yang dilalui ayahnya selama menjadi prajurit kekaisaran dari generasi kedua Yuan. Dan sekarang, Khan-lah yang menyertainya membela Kekaisaran Yuan dari generasi ketiga. Mengiringi langkahnya ke mana saja. Bersamanya dalam suka dan duka.
Setelah ayahnya, Khan kuda tuanya itu merupakan makhluk yang paling dicintainya. Bahkan melebihi ibunya! Kuda hitam itu telah berjasa menyertai perjalanan hidupnya.Â
Selama ia masih kanak-kanak sampai ia menjadi prajurit wamil. Ah, entah kapan Khan dapat beristirahat dengan tenang, dan tidak terlibat dalam medan peperangan lagi!
Dan....
"Siapa bilang begitu?!" Fa Mulan berkacak pinggang seperti kebiasaannya. Mengurai senyum semringah. Ada satu keyakinan teguh yang terpancar di wajah tirusnya. "Tentu saja kita tidak akan mati sia-sia!"
"Maksud Anda?!"
Entah dari mana datangnya ide taktik yang secerlang gemintang di langit. Ia masih tampak tercenung dengan wajah semringah. Seolah tidak percaya atas apa yang melintasi benaknya sendiri barusan. Sama sekali tidak menyangka akan mendapat ilham agung dari Dewata. Rupanya, para leluhur Fa masih menyertai langkahnya!
Ayah juga masih mendoakan keselamatannya!
"Bao Ling, sekarang kamu kebut kudamu ke Istana Da-du! Minta Jenderal Gau Ming untuk mengumpulkan semua kuda yang ada di Ibu Kota Da-du dan sekitarnya. Kalau perlu suruh Jenderal Gau Ming menyisir semua istal dan peternakan kuda yang ada di perbatasan Mongolia. Setelah itu, kirim segera kemari. Secepatnya!"
"Un-untuk apa?!"
"Jangan banyak tanya! Cepat laksanakan! Ini perintah atasan!"