Tentu saja piranti persenjataan sederhana itu dianggap terbaik untuk dapat menandingi kehebatan prajurit Yuan dari Divisi Kavaleri Danuh. Lesatan anak-anak panah beracun tersebut tidak akan langsung menembusi tubuh pasukan Han. Selain diharapkan meleset, anak-anak panah yang ditembakkan itu akan menancap pada zirah pasukan Han. Memang itulah sebagian dari strategi yang telah dipikirkan Shan-Yu jauh-jauh hari. Setelah itu, perlahan tetapi pasti mereka akan bergerak maju sembari menghabiskan semua persediaan anak-anak panah prajurit dari Divisi Kavaleri Danuh tersebut.
Shan-Yu tersenyum dengan rupa menang.
Tepat pada saatnya nanti, pasukan Han akan menyerang frontal dan besar-besaran seperti sekawanan semut merah yang merayapi Tembok Besar dan mengarungi Sungai Onon, kemudian mendaki bukit-bukit Tung Shao untuk memangsa dengan ganas prajurit-prajurit Yuan.
Ia terbahak dengan suaranya yang khas. Melengking menembusi dinding-dinding angkasa. Diangkatnya pedang ular peraknya tinggi-tinggi. Diacung-acungkan dan diputar-putarkannya seperti propeler sampai dedaunan yang mengerontang di tanah beterbangan membentuk pusaran selebar kubah Istana Da-du.
Kaisar Yuan Ren Zhan pasti tamat! (bersambung)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H